Warga Semarang pasti tahu Dugderan. Sebuah tradisi yang biasanya digelar untuk menyambut bulan Ramadan setiap tahunnya. Dalam Dugderan, biasanya terdapat pawai keliling yang bisa diikuti semua kalangan. Mulai orang dewasa, remaja hingga anak-anak. Tak terkecuali Saniy Rahma Nabila, runner up Energen Champion SAC National Championship.
Saniy merupakan salah satu penggemar dari tradisi Dugderan. Setiap tahun, siswi SMAN 12 Semarang itu pasti menunggu diadakannya acara ini. Sayangnya, dalam tiga tahun ke belakang, Dugderan sempat absen lantaran Pandemi Covid-19 menuntut warga membatasi acara yang dapat menimbulkan kerumunan.
“Jadi pas kemarin tahu kalau Dugderan tahun ini digelar lagi tuh seneng banget. Banyak yang jualan, dari mainan sampai makanan. Terus orang-orang juga pada kumpul gitu kan. Makanya jadi satu tradisi yang berkesan buat aku sih,” kata Saniy.
Dugderan juga menjadi salah satu budaya lokal milik Semarang yang ikonik dan belum hilang. Sehingga Saniy tentunya merasa bangga jika acara tersebut masih digelar hingga sekarang. “Soalnya mempertahankan tradisi itu kan susah banget. Jadi kalau ada tradisi atau acara lokal Dugderan harus didukung. Terutama untuk anak mudanya,” kata Saniy.
Saniy merupakan salah satu pelajar jebolan Energen Champion SAC Indonesia. Ia pernah menduduki posisi runner up dalam Central Java Qualifiers untuk tolak peluru putri. Januari lalu, Saniy bersaing dalam Energen Champion SAC National Championship. Meskipun mentereng di nomor yang ia geluti, rupanya Saniy juga tetap latihan di tengah puasa.
Baca Juga: Saniy Rahma Nabila dari SMAN 12 Semarang Sudah Rindu SAC Indonesia
“Sebelum sahur aku latihan habis itu. Nah habis sahur tidur terus baru bangun berangkat sekolah. Kalau puasa begini lebih ke mengatur jam latihannya aja sih. Kalau latihannya harus tetap lanjut dong. Biar performa dan skill kita nggak menurun,” tuturnya.
Selain itu, Saniy juga mengungkapkan bahwa kunci utama latihan saat puasa adalah jangan mengeluh. Pasalnya, mengeluh bisa membuat kegiatan yang kita lakukan lebih berat dari biasanya. “Kalau ingin nggak terasa lemas, latihan mendekati buka puasa aja. Jadi begitu lapar langsung buka,” kata Saniy.
Energen Champion SAC Indonesia 2022 sukses menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). Sejak akhir September hingga pertengahan Desember. (*)