Australia Tour yang diikuti oleh juara Energen Champion SAC National Championship tinggal menghitung hari. Mereka tak hanya menjalani training camp di pusat olahraga terkemuka di Western Australia. Melainkan juga berlomba dalam invitasi Athletics West Track and Field State Championship.
Menyusul kabar tersebut, coach Nia dan Anton, yang ditunjuk PB PASI untuk mendampingi Champion SAC mengatakan bahwa para juara wajib menjaga kondisi kesehatannya. Terlebih, cuaca, penerapan latihan dan fasilitas yang ada di Western Australia tentunya berbeda dengan yang ada Indonesia.
“Karena ini bisa dibilang sebagai kesempatan besar para Champion SAC. Dari sini nanti kita bisa melihat, apa yang kurang, apa yang perlu diperbaiki. Jadi yang mendapat pengalaman bukan hanya mereka. Melainkan semuanya. Termasuk PB PASI dan saya juga, apakah penerapan ini sudah benar di Indonesia,” ungkap Nia Meilani Usnia.
Baca Juga: Tiga Fakta Menarik Soal Athletics West State Track and Field Championships 2023
Apalagi, menurut Nia, para pelajar Indonesia tak punya kesempatan berlomba sebanyak atlet di luar negeri. Australia, misalnya. Di mana atletik menjadi salah satu olahraga paling populer. Sehingga, ia berharap Champion SAC dapat mengambil banyak pelajaran dan pengalaman yang diperoleh selama rangkaian Australia Tour.
“Nantinya saya akan memberikan support lebih ke sisi psikologi. Bayangannya nanti di sana seperti apa. Dan saya juga berharap teman-teman bisa mempersiapkan mental dengan baik untuk invitasi Athletics West Track and Field State Championship,” tambah Nia.
Tak lupa, Nia juga mengungkapkan apresiasi besar terhadap DBL Indonesia dan PB PASI. Yang telah memberikan anak-anak negeri untuk berlomba di Australia. “ Suatu kehormatan bisa mendampingi anak-anak, SAC benar-benar hebat banget bisa memberikan pengalaman invitasi di luar negeri itu seperti apa.”
Hal serupa juga diutarakan oleh Anton Juniawan. Pendamping juara Champion SAC lainnya untuk Australia Tour. Menurut Anton, para juara harus memperkuat mental untuk mengikuti perlombaan di Western Australia. “Kita harus membuat mereka percaya diri dulu. Intinya tidak ada lawan yang lebih menakutkan daripada dirinya sendiri,” kata Anton.
Baca Juga: Berangkat ke Australia, Firli Sahputra Berharap Bisa Lampaui Rekor SAC
Menurut Anton, para Champion SAC telah memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Meskipun persyaratan perlombaan SAC Indonesia melarang peserta dengan latar belakang atlet profesional untuk ikut, para pelajar sudah mengantongi cukup banyak pengalaman di SAC Indonesia sendiri.
“Mereka kan sudah berlomba di Stadion Madya, Jakarta untuk babak National Championship. Jadi pasti mereka sudah memiliki gambaran besok seperti apa. Yang perlu diperhatikan juga kedepannya teman-teman harus menjaga performanya. Lawan mereka itu diri sendiri,” ujar Anton.
Energen Champion SAC Indonesia 2022 sukses menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). Sejak akhir September hingga pertengahan Desember. (*)