Lari jarak menengah adalah salah satu nomor lintasan dalam cabang olahraga atletik yang menempuh jarak 800 meter dan 1500 meter. Dalam kasus tertentu, kompetisi lari 1.000 meter juga dikategorikan sebagai lari jarak menengah. Secara umum, lari jarak menengah adalah kompetisi lari yang tidak menempuh jarak di atas 3.000 meter.
Konsep lari jarak menengah sama seperti perlombaan lari yang lain. Para atlet harus berlari sesuai dengan jarak yang ditentukan. Atlet yang mampu finish pertama kali dengan waktu tercepat adalah pemenangnya.
Meskipun konsepnya sama, lari jarak menengah membutuhkan stamina dan ketahanan tubuh yang lebih besar. Pasalnya, para atlet harus berlomba dengan menempuh jarak cukup jauh. Sehingga, lari jarak menengah membutuhkan teknik khusus dalam daya tahan tubuh dibanding lari jarak pendek yang mengutamakan kecepatan.
Baca Juga: Macam-Macam Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah termasuk dalam nomor atletik yang populer di Indonesia. Bahkan diperlombakan untuk tingkat sekolah hingga nasional. SAC Indonesia juga menyediakan perlombaan lari jarak menengah. Dalam SAC Indonesia, lari 800 meter diperuntukkan khusus SMP dan 1000 meter untuk SMA.
Mutiara Oktarani adalah atlet muda Indonesia yang andal di nomor 800 meter. Sementara, Indonesia juga memiliki Agus Prayogo, seorang pelari jarak menengah dan jarak jauh yang telah mendunia.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Lari Jarak Pendek, Lari Jarak Menengah dan Lari Jarak Jauh
Sejarah Lari Jarak Menengah
Perlombaan lari jarak menengah telah diadakan sejak Olimpiade Kuno digelar. Perlombaan tersebut dihidupkan kembali pada pertengahan abad ke-19. Khususnya, kompetisi 800 meter putra telah diadakan di setiap Olimpiade sejak 1896. Sedangkan untuk kategori putri pertama kali baru diperlombakan dalam Olimpiade 1928.
Sama seperti nomor 800 meter, lari jarak menengah 1500 meter sektor putra telah diperlombakan dalam Olimpiade sejak 1896. Sedangkan sektor putri baru diselenggarakan pada 1972. Namun, sebelum masuk dalam kejuaraan kelas Olimpiade, perlombaan lari jarak menengah merupakan kompetisi umum di AS dan Inggris.
Menurut laman World Athletics, atlet dari lima benua berbeda, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan Oseania, telah mendominasi medali emas dalam lari 800 meter di Olimpiade. Kenya telah mendominasi 800 meter putra di Olimpiade dalam 20 tahun terakhir, memenangkan emas pada 2008, 2012, dan 2016.
David Rudisha mencetak emas di Olimpiade London 2012 dan meraih rekor dunia dengan catatan waktu 1:40,91. Sementara atlet Eropa mendominasi lari 800 meter putri selama bertahun-tahun, tetapi atlet Afrika merebut emas Olimpiade pada Olimpiade 2000, 2008, 2012, dan 2016.
Baca Juga: Memahami Peraturan Lari Jarak Menengah untuk Pemula
Teknik Dasar Lari Jarak Menengah
Menurut Momentum Sports, teknik melakukan start dalam perlombaan lari jarak menengah tidak banyak detail yang perlu diperhatikan dibandingkan dengan lari jarak pendek. Namun, menggunakan teknik yang tepat tetap penting, seperti menempatkan diri pada posisi yang diinginkan saat balapan.
Teknik awal:
1. Cara start yang digunakan dalam lari jarak menengah adalah start berdiri. Urutan aba-aba atau tanda gerak start pada perlombaan lari jarak menengah adalah "BERSEDIA", "SIAP", "YA".
2. Saat mendengar aba-aba “BERSEDIA,” pandangan pelari harus fokus ke depan sedangkan posisi tubuh ditegakkan dan posisi lutut sedikit direndahkan.
3. Saat mendengar aba-aba “SIAP,” satu kaki dapat diletakkan di belakang garis start, sementara sisi lain kaki diletakkan di belakangnya. Sedangkan kedua lengan juga dapat diposisikan siap untuk berlari.
4. Saat aba-aba “YA” atau tembakan pistol terdengar, peserta sudah bisa mulai berlari.
Teknik Berlari:
1. Pelari jarak menengah dengan nomor 800 meter dapat memilih lintasan setelah tikungan pertama dari garis start. Di sini, pelari sebaiknya mengambil posisi terbaik dengan mempertahankan kecepatan namun tetap terkontrol. Ini dilakukan agar energi pelari tidak habis di awal putaran.
2. Sementara, pelari jarak menengah dengan nomor 1500 meter dapat memilih lintasan tidak lama setelah start dilakukan. Tidak perlu menunggu melewati tikungan pertama.
3. Salah satu cara untuk menghemat tenaga pada kedua kaki adalah pelari perlu mengayuh dengan arah yang benar, sekaligus mengoordinasikan kemiringan tubuh bagian atas dan gerakan kedua tangan.
4. Selama berlari, gerakan tangan perlu lebih aktif dibandingkan dengan langkah kaki yang sedang berlari. Ayunkan lengan agar tidak kehilangan keseimbangan tubuh dan membantu kalian mengatur frekuensi langkah.
5. Kombinasikan ritme kecepatan lari, langkah dengan pernapasan. Jika kecepatan larinya tidak bagus, kalian bisa mengambil tiga kali tarikan napas dan tiga kali hembusan napas. Jika berlari dengan kecepatan tinggi, napas harus lebih cepat dengan 2 kali tarikan napas dan 2 kali hembusan napas.
6. Ambil napas dalam-dalam sejak awal untuk membantu menjaga pernapasan tetap stabil dan menghindari kekurangan oksigen dini yang menyebabkan kelelahan.
Baca Juga: Tips Melewati Tikungan dalam Lari Jarak Menengah
Teknik Finish:
Atlet tidak perlu mengubah sikap lari ketika mendekati garis finish. Jika persaingan berlangsung sengit, keluarkan semua tenaga berlari dalam 80 meter terakhir. Ketika garis finish telah di depan mata, busungkan dada agar lebih cepat sampai ke garis finish.
Manfaat Lari Jarak Menengah
Manfaat Fisik:
1. Lari jarak menengah sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular. Karena meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, yang menyebabkan detak jantung dan tekanan darah lebih rendah.
2. Lari jarak menengah sangat baik untuk kekuatan dan daya tahan otot. Gerakan lari yang berulang dan jarak lari jarak menengah yang lumayan panjang dapat menghasilkan otot kaki yang lebih kuat dan daya tahan keseluruhan yang lebih baik.
3. Olahraga teratur, seperti lari jarak menengah, dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
Manfaat pada Kesehatan Mental:
1. Mengurangi stres dan kecemasan. Pasalnya, Endorfin yang dilepaskan selama berolahraga dapat menyebabkan penurunan tingkat stres dan kecemasan.
2. Suasana hati yang membaik. Olahraga telah terbukti meningkatkan suasana hati dan rasa kesejahteraan secara keseluruhan.
3. Peningkatan harga diri dan kepercayaan diri. Menyelesaikan lari jarak menengah bisa menjadi pencapaian besar dan dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri. (*)