Atletik termasuk cabang olahraga yang membutuhkan venue akbar. Bukan hanya karena kebutuhan aktivitas olahraganya, melainkan juga kebutuhan penonton. Pasalnya, atletik merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia. Dalam ajang Olimpiade, cabor tersebut selalu menarik puluhan ribu penonton.
Kejuaraan atletik digelar di hampir semua negara. Beberapa stadion juga menjadi saksi sejarah, peristiwa unik dan rekor-rekor baru tercipta. Ada Berlin Olympiastadion, Letzigrund di Zurich, misalnya. Juga stadion Shanghai and Bird's Nest di Tiongkok, dan Hayward Field di Eugene, di Oregon.
Di tempat-tempat tersebut lah para pelari, atlet lompat jauh, tolak peluru, lempar lembing telah merasakan gejolak emosi kemenangan di kompetisi dunia. Dan mungkin, di lokasi-lokasi itu juga peristiwa baru yang akan mengubah cerita dunia atletik di masa depan tercipta. Berikut adalah deretan stadion atletik ikonik di dunia yang wajib kamu tahu:
Olympiastadion, Berlin
Olympiastadion, Berlin adalah venue atletik paling monumental. World Athletics menyebut lokasi ini sebagai “katedral”-nya atletik.
Dibangun untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 1936, Olympiastadion menjadi bagian kisah dari sosok Jesse Owens. Ia adalah pelari cepat dan pelompat berkulit hitam asal AS. Prestasi Owens tak tanggung-tanggung. Ia memenangkan empat medali emas.
Stadion ini juga menjadi tuan rumah pertandingan World Cup FIFA pada 1974 dan 2006, termasuk finalnya. Pada 2009, stadion ini menjadi tuan rumah World Athletics Championship yang paling berkesan, di mana Usain Bolt mencetak rekor dunia 100 meter dan 200 meter, dengan masing-masing catatan waktu 9,58 detik dan 19,19 detik.
European Championship 2018 juga termasuk kompetisi bersejarah yang digelar di stadion ini. Armand Duplantis, yang berusia 18 tahun, memenangkan emas lompat galah untuk Swedia dengan catatan 6,05 meter, sementara Jakob Ingebrigtsen, yang saat itu baru berusia 17 tahun, dari Norwegia merebut gelar 1500 meter dan 5000 meter.
Stadion Letzigrund, Zürich
Weltklasse di Stadion Letzigrund di Zurich menjadi lokasi final Diamond League sejak 2010, dan menjadi satu-satunya tempat untuk final liga tersebut sejak 2020 dan 2021. Stadion itu awalnya dibangun pada tahun 1925, dan direnovasi kembali pada tahun 2007. Letzigrund telah menggelar rangkaian kompetisi spektakuler dan akbar.
Di tempat inilah Armin Hary mencetak rekor dunia 100 meter dengan catatan 10 detik pada 1960, dan Sebastian Coe dari Inggris memecahkan rekor dunia 1500 meter pada 1979 dan 1981, masing-masing dengan waktu 3:32,1 dan 3:48,53.
Pada 1997, tiga rekor dunia dibuat dalam satu malam saat Haile Gebrselassie berlari di nomor 5000 meter dalam waktu 12:41.86, Wilson Boit Kipketer dari Kenya mencetak waktu 7:59.08 di lintasan 3000 meter, dan Wilson Kipketer dari Denmark bersaing di jarak 800 meter waktu 1:41.24.
Hayward Field, Eugene, Oregon
Jika kalian ingin berkunjung ke stadion atletik ikonik di Amerika Serikat, kalian wajib tahu Hayward Field, di Oregon University di Eugene. Hayward Field dibangun pada 1919, dan dinamai menurut nama pelatih atletik terpopuler Bill Hayward, yang meninggal pada 1947. Stadion ini menjadi salah satu dari lima lintasan bersertifikasi kelas satu di AS.
World Athletics Championships 2022 digelar di stadion ini. Selain itu, stadion ini telah menyelenggarakan banyak Kejuaraan AS dan uji coba Olimpiade sejak 1972, serta Prefontaine Classic tahunan sebagai bagian dari program Diamond League.
Shanghai Stadium
Shanghai Stadium merupakan salah satu tuan rumah pertemuan Diamond League pada 2010. Dan menggelar serangkaian kompetisi kelas atas.
Shanghai Stadium memiliki kapasitas 56.000 jiwa, yang dibangun pada 1997 dengan atap berbentuk pelana yang khas. Mengingat Wanda menjadi title resmi dari Diamond League, Shanghai Stadium juga menjadi tempat ikonik untuk penyelenggaraan kompetisi itu.
Kepemilikan Tiongkok atas stadion berstandar internasional tak lain karena Negeri Panda tersebut memang unggul di cabor atletik. Tiongkok memiliki bintang atletik terkemuka di nomor lari gawang 110 meter, Liu Xiang. Yang berhasil meredam kecepatan David Oliver dari AS dalam juara dunia sehingga mendapatkan kemenangan paling memuaskan untuk karirnya. Saat itu, Liu berlomba di Shanghai Stadium untuk kompetisi Diamond League pada 2010. (*)