Lompat jauh menjadi salah satu nomor paling tua dalam Olimpiade. Di Indonesia, nomor ini begitu populer. Juga diperlombakan dalam kompetisi elit seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), Kejuaraan Nasional (Kejurnas) hingga Student Athletics Championship (SAC) Indonesia, khusus untuk pelajar. 

Namun mendalami lompat jauh juga bukan hal yang mudah. Diperlukan fokus dan latihan rutin agar memperoleh jarak lompatan maksimal. Tak jarang, pelompat jauh berpindah-pindah gaya untuk mencari teknik yang pas baginya. 

Tapi, buat kamu yang baru terjun ke lompat jauh, jangan khawatir. Ada beberapa saran yang bisa kamu perhatikan dari Abdillah Panca Wiradhika, finalis Energen Champion SAC Indonesia di National Championship. Wira -panggilannya- sudah mendalami lompat jauh selama empat tahun. Plus, ia berhasil menjadi runner up Jakarta Banten Qualifiers. Yuk, simak!

1. Perkuat Mental dengan Ikut Banyak Kompetisi

Mental adalah kunci utama atlet bisa berjuang dalam sebuah kompetisi. Menurut Wira, mental seorang atlet harus sekuat baja. Ujiannya banyak. Bisa dari lawan. Mungkin penonton. Bahkan cuaca. Pun kondisi lapangan. Nah, untuk memperkuat mental, seorang atlet bisa memotivasi diri atau dengan cara mengikuti berbagai kompetisi. 

“Mental harus strong, tidak boleh mudah emosi. Harus tetap tenang, karena kalau lompat mental kita goyah, pasti badan nggak rileks, tegang atau kaku semua jadi lompatnya nanti kaku. Memang bertahap. Nggak bisa instan. Bisa latihan dengan mencoba kompetisi tingkat yang rendah,” katanya.

2. Melatih Sprint

Mendalami lompat jauh secara otomatis harus bisa melakukan sprint. Pasalnya, approach dalam lompat jauh harus diawali dengan sprint sepanjang kurang lebih 40 meter. Dalam lompat jauh, teknik kecepatan berlari sangat berpengaruh terhadap hasil lompatan. Sehingga, atlet lompat jauh harus melatih cara berlarinya.

3. Berlatih untuk Tak Melihat Papan Tumpuan

Hal yang tak kalah penting lainnya untuk pemula di nomor lompat jauh adalah berlatih untuk tak melihat papan tumpuan. Hal ini dikarenakan fokus lompatannya bisa jadi ambyar. Perlu latihan berulang untuk melatih agar kaki dapat pas mendarat di papan tumpuan tanpa menyentuh foul line

“Karena kalau kita melihat papan tumpuan, langkahnya jadi berubah. Jadi harus fokus ke depan. Lalu pas tahap melayang di udara juga harus melihat ke depan. Jangan lihat bawah nanti bisa pendek lompatannya bahkan nyungsep,” tuturnya.

4. Jangan Lupa Pemanasan

Olahraga apapun, stretching atau pemanasan adalah hal wajib. Tujuannya agar badan nggak kaku. Di sisi lain, pemanasan juga berguna mencegah cedera. Apalagi, kalau kamu sedang latihan sendirian, pemanasan dapat meningkatkan semangat dan motivasi diri. 

“Kebanyakan kalau di lompat jauh ada yang namanya penguatan kaki dan perut. Jadi harus rajin-rajin sit up, push up, back up, dan masih banyak lagi. Ada juga latihan endurance. Bayangin aja kalau kita latihan seberat itu semua tetapi nggak pakai pemanasan,” tuturnya.

5. Minta Evaluasi Pelatih Setelah Kompetisi

Kompetisi sangat berbeda dengan latihan. Tantangannya jauh lebih besar. Untuk itu seorang atlet wajib meminta evaluasi pada pelatihnya apa yang perlu diperbaiki dan dipersiapkan untuk kompetisi selanjutnya. (*)

Populer

Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari
Mengenal VO2 Max dan Cara Efektif Meningkatkannya
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat
Lari Jarak Menengah: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat
Apa Itu Pace dalam Olahraga Lari?