Trio tolak peluru dari Central Java Qualifiers memang tak ada tandingannya. Adalah Syalsabila Aprilianti, Saniy Rahma Nabilah dan Zahrina Amalia yang bersama-sama sukses mencapai babak Energen Champion SAC National Championship. Tak hanya itu, ketiganya juga menyabet semua podium tolak peluru kategori putri.
Syalsabila Aprilianti (SMAN 3 Tegal) masih perkasa di posisi pertama dengan tolakan sejauh 10,54 meter. Sementara Saniy Rahma Nabilah (SMAN 12 Semarang) sukses di posisi runner up dengan tolakan 9,57 meter. Sedangkan Zahrina Amalia (MAN 2 Banjarnegara) menghuni tempat 3rd place.
Berkat pencapaian tersebut, Salsa -sapaan akrab Syalsabila Aprilianti- mendapat reward untuk training camp ke Australia. Bersama 15 pelajar lain yang juga menjuarai Energen Champion SAC National Championship. Tentunya, Salsa mengaku bahagia banget dengan raihannya tersebut.
“Ada drama pas ngurus paspor. Tapi aku semangat banget melaluinya. Di Australia mau mendalami atletik, kan. Jadi aku harus totalitas, hahaha. Tapi sayang banget, Zahrina sama Saniy belum bisa join. Pasti seru kalau bareng-bareng dengan sesama pejuang tolak peluru. Pengen ngajak mereka,” ungkap Salsa.
“Sebenarnya banyak teman seperjuangan di tolak peluru. Khususnya dalam berkompetisi. Kalau nggak dikelompokkan umur kan dijadikan satu ya. Jadi kita sering ketemu di situ. Yang sudah dekat banyak. Beberapa ada yang ketemu dari SMP. Tapi yang paling sering ya Saniy dan Zahrina.”
Baca Juga: 3 Rekor Tercipta, Inilah Wakil Central Java Qualifiers di National Championship
Tak hanya memenangkan reward Australia, Salsa juga akan mengakhiri “ejekan” di keluarganya. Menurut Salsa, ini adalah pertama kalinya ia naik pesawat. “Sudah pertama kali. Langsung ke Australia pula. Keluarga jadinya kagum gitu. Karena di keluarga, cuma aku doang yang belum pernah. Biasanya ada ejekan bercanda kalau aku nggak pernah naik pesawat. Tapi sekarang nggak lagi soalnya mau ke Aussie, yeay,” katanya.
Salsa tentunya ingin mengetahui program latihan di sana. Juga teknik tolak peluru yang mudah dipahami. Mengingat Australia adalah gudangnya banyak pusat pelatihan olahraga dunia. Nantinya, Salsa berharap hal tersebut bisa diterapkan untuk kompetisi-kompetisi tolak peluru selanjutnya.
“Pengen ngerasain juga cetakan bola tolak peluru dari luar negeri, hahaha. Kalau secara tampilan kan mungkin sama ya. Tapi kita nggak tahu kan ketika dipegang,” tuturnya.
Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang).
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)