Yad Hafizudin pulang ke Lombok dengan semringah. Ia membawa gelar Champion SAC dan kesempatan training camp ke Australia. Yad -panggilannya- disambut meriah oleh orang terdekat dengan gendang beleq. Salah satu adat tradisional Suku Sasak.

Siswa MAS Al Ijtihad Danger tersebut memperoleh semua
reward itu setelah menjuarai perlombaan 1.000 meter putra dalam Energen Champion SAC National Championship dengan catatan waktu 2 menit 36,53 detik

“Alhamdulillah bahagia tiada tara. Setelah pulang dari SAC itu saya disambut oleh masyarakat di kampung dengan mewah sekali. Pakai gendang beleq. Yang datang menyambut saya banyak orang. Saya bangga bisa mengharumkan nama daerah dan provinsi,” tutur Yad. 

Menurut Yad, Energen Champion SAC National Championship sungguh luar biasa. Ia tak menargetkan juara. Bisa berangkat ke Jakarta saja sudah sangat bersyukur. Namun berkat motivasi dari orang tua dan pelatih, Yad bisa mengalahkan rasa pasrahnya sendiri. Dan memecahkan rekor sendiri. 

Baca Juga: Daftar 15 Finalis Lari 1.000 Meter Putra Bali-Nusra Qualifier

“Padahal saya itu nggak minta yang muluk-muluk. Karena saya tahu Iqra (pemegang rekor SAC sebelumnya)  itu pesaing terberat saya. Dilihat dari jam terbang dia jelas saya kalah jauh. Dia kemarin juara Borobudur Marathon dan itu berkat rekomendasi dari PASI NTB. Impian saya juga sebenarnya,” lanjutnya. 

Menurut Yad, Iqra memang sudah ditakdirkan menjadi rivalnya. Kompetisi mendatangnya, di Porprov, ia akan bertemu dengan Iqra lagi. Meskipun begitu, Yad bersyukur bahwa Iqra menjadi salah satu sosok yang bisa memacunya untuk berprestasi. 

“Saya dan dia memang rival. Tetapi kita bersaing secara sehat. Dia jadi salah satu motivasi saya buat latihan. Saya sudah dua kali kalah dengan Iqra. Dan SAC Indonesia kemarin ini saya pertama kalinya kalahkan Iqra,” ungkap Yad. 

Baca Juga: Gusti Kadek Widiyartini dari SMAN 4 Singaraja Juara Lari 1.000 Meter Putri

Reward yang didapat oleh Yad Hafizudin tak berhenti sampai di situ. Ia juga bertemu dengan idolanya. Yakni Agus Prayogo. Pelari jarak jauh Indonesia yang sudah mendunia. Bahkan Yad sempat meminta foto dengannya. 

“Pokoknya kemarin di SAC Indonesia itu banyak momen yang benar-benar terwujud. Salah satunya ketemu Kak Agus. Semoga ke depannya SAC Indonesia bisa terus mewujudkan mimpi-mimpi anak muda,” tandasnya.

Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). 

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

Populer

Mengenal VO2 Max dan Cara Efektif Meningkatkannya
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat
Apa Itu Pace dalam Olahraga Lari?
Mengenal Tiga Gaya Tolak Peluru: Spin, O'Brien, dan Ortodoks
Lari Jarak Pendek: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat