Tim estafet SMAN 1 Pundong saat berlaga dalam Energen Champion SAC Indonesia - Yogyakarta Qualifiers

Estafet merupakan primadonanya Energen Champion Student Athletics Championships  (SAC) Indonesia. Semua nomor. Mulai dari 8x50 meter, 5x80 meter dan 4x100 meter. Kerja sama tim dalam waktu yang cepat menjadi salah satu alasan di balik kehebohan penonton saat perlombaan estafet berlangsung. 

Estafet adalah event atletik beregu. Jumlahnya bergantung pada setiap nomor. Masing-masing anggota estafet punya kewajiban untuk membawa baton sampai ke garis finis dengan cara dioper. Pelari pertama akan memberikan ke pada pelari kedua. Sementara pelari kedua akan memberikan pada pelari ketiga. Dan begitu seterusnya.

Tim yang tercepat adalah juaranya. Untuk itu, perlu teknik dan kekompakkan tingkat tinggi agar bisa finis di urutan pertama dalam perlombaan estafet. Salah satu kuncinya terletak pada perpindahan baton. 

Baca Juga: Ahmad Zacky Alfirdaus Ingin Pecahkan Rekor 100 Meter Putra Milik Bali-Nusra

Ada dua teknik untuk mengoperkan baton. Visual dan non visual. Memindahkan baton dengan cara visual artinya pemberi dan penerima baton saling menatap saat bertemu di area pertukaran (wissel zone). Namun, ada teknik yang lebih keren lagi. Yakni non visual. Di mana pemberi dan penerima baton tak saling melihat saat bersua di area pertukaran.

Dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi bagi para tim estafet untuk menggunakan teknik pengoperan non visual. Berikut adalah tiga momen perpindahan baton non visual paling keren dalam Energen Champion SAC Indonesia.

1. SDN Palebon 2 (8x50 Meter - Central Java Qualifiers)

Pengoperan baton non visual paling keren yang pertama jatuh pada tim estafet SDN Palebon 2. Mochammad Dicky Maulana, sebagai pelari terakhir, menerima baton dari Fabrian Surya Saputra dengan teknik non visual. Tampaknya, kedua anggota tim ini sudah punya chemistry yang kuat.

2. SMAN 1 Pundong (4x100 Meter - Yogyakarta Qualifiers)

Kawin gelar SMAN 1 Pundong di nomor 4x100 meter masih hangat dibicarakan di seluruh qualifiers. Nantinya delegasi putri dan putra sekolah tersebut akan kembali berlaga di babak National Championship di Jakarta. Salah satu momen keren yang menjadi bagian dari kawin gelar SMAN 1 Pundong adalah teknik non visual yang dipakai tim putri. Areta Damayanti dan Nabila Shofy Annisa terlihat memakainya dalam area pertukaran terakhir.

3. SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang (4x100 Meter - Central Java Qualifiers)

Tim putra SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang juga memakai teknik non visual saat memindahkan baton. Fahmi Candra Permana dan Catur Ridho Saputra menggunakannya dalam belokan terakhir di babak final 4x100 meter putra Energen Champion SAC Indonesia - Central java Qualifiers. 

Baca Juga: Dika Prayoga Cerita Soal Gaya Lompat Jauh Favoritnya

Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). 

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

  RELATED ARTICLES