Technical Meeting (TM) Student Athletics Championships (SAC) Indonesia untuk regional qualifiers Bali-Nusa Tenggara sukses digelar, Rabu 28 September 2022. GOR 17 Desember di Mataram dipenuhi oleh tim ofisial dari masing-masing sekolah di Bali dan Nusa Tenggara. Tujuan technical meeting ini untuk memberi arahan ke perwakilan peserta sebelum perlombaan dilaksanakan.
Setelah proses registrasi, para ofisial tim langsung diarahkan menuju lokasi khusus. Di sana mereka diminta mendengarkan pembacaan regulasi. Tim SAC Indonesia juga menyediakan beberapa video petunjuk terkait nomor yang dilombakan. Audiens juga dapat melakukan tanya jawab terkait regulasi.
Istimewanya, technical meeting juga dihadiri langsung Founder sekaligus CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda. Saat memberikan sambutan, Azrul mengucapkan terima kasih karena kesediaan tim ofisial mendorong dan mengantarkan peserta didiknya mengikuti kompetisi atletik.
“Karena kita semua di sini akan membuat sejarah baru di cabang olahraga atletik," tegas Azrul. Ia menyebut SAC Indonesia akan menjadi event yang bersejarah. "Saya yakin SAC Indonesia juga akan menjadi ajang olahraga akbar,” imbuhnya Azrul.
Azrul mengatakan, saat ini DBL bersama PB PASI dan sekolah-sekolah peserta ibaratnya sedang menebar jala. "Sekarang ada Lalu Muhammad Zohri. Mungkin nanti ada bibit lain yang akan lahir dari kompetisi SAC Indonesia ini. Karena event kita diperuntukkan untuk anak-anak yang memang belum banyak pengalaman di cabor atletik dan semua punya kesempatan," jelasnya.
Regional qualifier Bali-Nusra dipilih menjadi pembukaan SAC Indonesia. Dipilihnya Lombok sebagai tuan rumah ternyata permintaan khusus dari Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Panjaitan.
“Menurut Pak Luhut (Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Umum PB PASI) kalau ingin memulai sesuatu yang besar harus dimulai di Lombok,” ujar Azrul menirukan pernyataan Luhut.
Tak hanya tim ofisial dari peserta SAC Indonesia, terlihat juga beberapa atlet tingkat nasional dan daerah. Beberapa dari mereka hadir untuk mendampingi peserta didiknya. Salah satunya Neli Susanti, sprinter andalan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia datang untuk memenuhi pendampingan SMPN 1 Narmada.
“Kami jelas sangat mendukung. Setuju dengan yang disampaikan Pak Azrul bahwa kompetisi ini untuk mencari bibit-bibit baru. Anak-anak yang sebelumnya belum tahu atletik, kini menjadi tahu. Karena yang berlomba di sini (SAC Indonesia) semua dari nol,” tutur Neli.
Sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di cabor atletik, Neli mengakui bahwa meraih prestasi tidak mudah. Butuh proses. Melalui jatuh-bangun. “Tidak mungkin instan. Juara juga tidak langsung. Jadi saya berharap bahwa anak-anak bersabar dan giat berlatih,” ungkapnya.
SMPN 1 Narmada akan memboyong sekitar 70 siswa. Selama latihan, Neli menyebut bahwa peserta didiknya sudah tidak sabar segera berkompetisi. Ia pun makin yakin dengan konsep kompetisi ini setelah menghadiri technical meeting. Neli berharap kompetisi SAC Indonesia bisa terus maju dan makin berkembang.
SAC Indonesia merupakan event kolaborasi antara DBL Indonesia dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). SAC Indonesia bakal melombakan nomor sprint, relays, middle distance, long jump hingga shot put.
Event ini diikuti oleh pelajar tingkat elementary school (SD), junior high school (SMP) hingga senior high school (SMA). (*)