Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - Jakarta-Banten Qualifiers resmi dibuka pada Jumat (18/11) pagi. Sebanyak 3.000 siswa yang berasal lebih dari 200 sekolah di Jakarta dan Banten, berlomba untuk meraih juara di Stadion Atletik Rawamangun.
Sekretariat Umum Pengprov PASI DKI Jakarta Andri Paranoan menilai Energen Champion SAC Indonesia merupakan suatu gebrakan luar biasa. Dengan Jakarta ditunjuk sebagai tuan rumah, Andri berharap banyak kompetisi serupa yang akan muncul nantinya. Baik di Ibu Kota maupun di daerah. Yang menyasar anak-anak jenjang SD, SMP dan SMA.
“Saya merinding melihat anak-anak berkumpul dan berlomba seperti ini. Juga melihat antusiasme para guru dan orang tua yang mendampingi mereka. Semua bersinergi untuk memajukan cabang olahraga atletik. Ini bagus, ini gebrakan luar biasa. Baik dari masyarakat maupun PB PASI,” ungkap Andri.
Seperti kata Andri, para guru juga tak mau kalah memberikan kontribusinya untuk Energen Champion SAC Indonesia. Salah satunya adalah Ahdi, S.Pd, official team dari SMAN 1 Ciruas, Serang, Banten. Yang datang jauh-jauh untuk mengantarkan peserta didiknya berlomba.
“Yang pertama adalah kami bukan menargetkan juara. Tetapi keikutsertaan terlebih dahulu. Memperlihatkan pada anak bahwa perlombaan yang sesungguhnya itu seperti ini. Di daerah sering ikut kejuaraan juga, tetapi persiapannya tidak sebagus ini. Siapa tahu ini nantinya bisa diterapkan di daerah. Karena saya kebetulan sebagai pengurus daerah PASI,” ungkap Ahdi.
BACA JUGA: Juara Nasional Energen Champion SAC Indonesia 2022 Diberangkatkan ke Australia
Ahdi sangat setuju dengan peraturan yang diterapkan oleh Energen Champion SAC Indonesia. Bahwa atlet didikan PPLP, Pelatnas, SKO, KKO hingga PAB tidak diiznkan untuk ikut. Pasalnya, mencari bibit atletik memang harus dijaring dari lembaga non pelatihan. Seperti sekolah.
“Saya berharap Energen Champion SAC Indonesia bisa terus berlanjut. Tidak hanya berhenti sampai tahun ini saja,” ungkap Ahdi.
Kalau Ahdi menyukai penyelenggaraan dari SAC Indonesia, lain cerita dengan James Wilson Manik, M.Pd. Guru olahraga dari SMP dan SMA Tunas Bangsa Greenville ini mengapresiasi tujuan gelaran Energen Champion SAC Indonesia.
“Saya sudah tahu DBL Indonesia sejak lama. Sewaktu scrolling media sosial saya menemukan SAC. Saya ikutin nih dari qualifiers pertama di Mataram. Akhirnya saya memutuskan menerjunkan anak-anak. Bagus sih sekarang DBL merambah ke atletik,” ungkap James.
“Di sekolah kami ada ekstrakurikuler atletik. Dan tujuan saya mengikutsertakan anak-anak saya, ya ingin menunjukkan pada mereka, kompetisi itu seperti ini. Anak-anak juga antusias ikut. Apalagi ketika ada reward training camp ke Australia. Mereka jadi semangat. Jadi tujuan anak-anak berlomba ini jelas. Pemberhentian akhirnya itu jelas akan kemana,” imbuhnya.
BACA JUGA: Juara di Energen Champion SAC Indonesia,Rikki Sihombing Ingin Sukses di Olahraga
Energen Champion SAC Indonesia - Jakarta-Banten Qualifiers yang berlangsung pada 18-20 November Stadion Atletik Rawamangun. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Tanah Air itu diikuti 3.000 siswa yang berasal lebih dari 200 sekolah di Jakarta dan Banten. Mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.
Khusus jenjang SMA, juara dan runner-up dari semua nomor akan melaju ke babak National Championship. Yang akan dihelat di Jakarta pada 9-11 Desember. Kemudian para juara National Championship akan mengikuti training camp di Australia.
Energen Champion SAC Indonesia menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)