Wresniwira Wisnu Kresnadi beberkan hal tersulit ketika mengikuti kompetisi cabang olahraga atletik. Bukan teknik. Bukan juga gaya. Melainkan limit. Juga perolehan catatan waktu milik diri sendiri.
Hal itu disampaikan Wisnu saat ditemui di gelaran Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - East Java Qualifiers. Kebetulan, sprinter kebanggaan Jawa Timur itu berperan sebagai petugas perlombaan.
“Kunci di atletik itu hanya satu. Latihan. Nanti kalau latihan sudah ‘oke’, prestasi itu akan menyusul. Nah, kalau soal musuh, itu bukan orang lain. Tetapi limit dan waktu diri sendiri,” kata atlet berusia 23 tahun tersebut.
Meskipun atletik selalu dipandang sebelah mata, Wisnu tetap cinta. Ia tak peduli olahraga yang bisa melambungkan namanya itu disebut membosankan. Menurutnya, atletik itu seru. Apalagi untuk nomor beregu. Estafet misalnya.
“Terus kalau dapat hadiah. Kan semua jadi milik sendiri. Nggak perlu dibagi. Nggak perlu sungkan membagi,” kelakar alumnus SMAN 4 Surabaya itu.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Penasaran dengan Keseruan Energen Champion SAC Indonesia
Wisnu bahagia ketika tahu ada kompetisi Energen Champion SAC Indonesia. Menurutnya, gelaran tersebut sangat membantu atlet. Juga pelatih usia dini untuk mengarahkan peserta didiknya. Dan membuka peluang menemukan bibit-bibit atletik di masa depan.
“SAC ini sudah bagus masuk ke sekolah-sekolah. Karena mungkin dari masyarakat indonesia jarang informasi sampai ke sana. Targetnya saja 22.000 orang. Dan kemungkinan bisa tercapai dalam waktu dekat. Berarti proses masuk ke sekolah-sekolahnya itu ‘oke’ sekali jika diterapkan,” ungkapnya.
Wisnu telah menjuarai beberapa kompetisi nasional. Meskipun telah sampai di posisi puncak, ia berjanji akan terus belajar dan berlatih. “Saya berharap generasi penerus kita juga nggak lelah untuk terus belajar,” pungkas Wisnu.
BACA JUGA: Hebat, Srikandi Songo Juara Estafet dan Pecah Rekor!
Energen Champion SAC Indonesia - East Java Qualifiers digelar di Lapangan THOR, Surabaya pada 4-6 November 2022. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Tanah Air itu dimeriahkan oleh lebih dari 4.000 siswa dari seluruh Jawa Timur. Yang tergabung dalam 373 sekolah. Mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.
Energen Champion SAC Indonesia menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)