Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia, Student Athletics Championships (SAC) Indonesia, menargetkan ribuan peserta dari regional qualifiers Bali-Nusa Tenggara. Untuk itu, DBL Indonesia dan PB PASI gencar melakukan sosialisasi yang menyasar SD, SMP dan SMA.
Beberapa sambutan positif dari pemangku kepentingan dan kepala sekolah di NTB, mengiringi perjalanan SAC Indonesia. Banyak dari mereka berharap, SAC Indonesia dapat menjadi wadah untuk menemukan bibit baru di cabang olahraga atletik.
”Kami mendukung penuh pelaksanaan SAC Indonesia yang mulai dilakukan pekan depan di NTB,” ujar Kepala SMAN 2 Mataram H. Arofiq, kepada tim DBL Indonesia saat melakukan audiensi pada Kamis, (15/9).
Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Jonggat, Muhammad Fadli, juga menuturkan pernyataan serupa. Menurutnya, kompetisi SAC Indonesia dapat mengantarkan siswa-siswi NTB ke kompetisi atletik Internasional.
Kompetisi SAC Indonesia juga dapat menjadi kesempatan bagi sekolah untuk menggali potensi peserta didiknya yang belum terlihat. Apalagi, ajang ini fokus diperuntukkan bagi pelajar yang belum memiliki pengalaman dalam kompetisi atletik.
Babak kualifikasi untuk wilayah Bali-Nusa Tenggara akan digelar di GOR Turide, Universitas Mataram. Pelaksanaannya berlangsung mulai 30 September - 2 Oktober. Meskipun digelar di Mataram, babak kualifikasi ini juga bisa diikuti oleh peserta dari wilayah Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Yuk Tanya-Jawab Seputar SAC Indonesia
SAC Indonesia akan memperkenalkan 12 nomor lomba cabor atletik. Pertama, sprint (lari jarak pendek), yang dibagi tiga nomor, 60 meter (SD), 80 meter (SMP), 100 meter (SMA). Ada juga relays (lari estafet) yang dibagi dalam tiga nomor 8X50 meter (SD), 5X80 meter (SMP), 4X100 meter (SMA). Sementara, middle distance (lari jarak menengah) dibagi menjadi dua nomor 800 meter (SMP) dan 1000 meter (SMA)
Selain main event lari, ada juga nomor long jump (lompat jauh) dan shot put (tolak peluru) untuk kategori SMP dan SMA. Sedangkan Canga’s Escape dan Formula One diperuntukkan bagi SD.
SAC Indonesia juga akan melakukan penjaringan di delapan wilayah utama lainnya. Antara lain, Papua (Mimika) Yogyakarta (Yogyakarta), Jawa Barat (Bandung), Sumatera Utara (Medan), Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan Selatan (Banjarmasin), Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Surabaya). (*)
