Mengenal Main Event yang Dilombakan di SAC Indonesia

| Penulis : 

Student Athletics Championships (SAC) Indonesia akan menjadi kompetisi atletik antarpelajar paling akbar di Tanah Air. Mempertandingkan lima main event dan dua spporting event. Melalui tulisan ini, kalian akan diajak untuk mengenal kelima main event di SAC Indonesia.

Berikut kelima main event tersebut:

1. Sprint
Olahraga lari kali pertama muncul di Yunani. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sejarah olahraga lari bermula sejak 776 SM (Sebelum Masehi) di Kota Olympia, Yunani Kuno. Sumber lain menyebutkan, olahraga lari muncul pada 490 SM. Kala itu seorang prajurit Yunani bernama Pheidippides diperintahkan untuk pergi secepat mungkin dari Yunani ke Athena. Jaraknya setara dengan 40 kilometer.

Ada berbagai jenis lomba lari. Salah satunya adalah sprint, atau lari jarak pendek. Sprint merupakan salah satu disiplin di atletik yang terpopuler. Sprint membutuhkan tenaga serta kecepatan untuk menjadi yang pertama mencapai garis finis. Pemenang adalah atlet yang mencapai garis finis dalam waktu tersingkat.

Di Indonesia, ada sejumlah nama atlet yang terkenal jagoan sprint. Mulai dari Serafi Anelis Unani (Jawa Timur) hingga Lalu Muhammad Zohri (Nusa Tenggara Barat). Dalam SAC Indonesia, nomor sprint terdiri dari 60 meter (SD/sederajat), 80 meter (SMP/sederajat), dan 100 meter (SMA/sederajat).

2. Relays
Relays, atau lari estafet, merupakan salah satu disiplin atletik yang dilakukan secara beregu atau berkelompok. Relays membutuhkan konsentrasi tinggi serta teknik khusus untuk memindah tongkat dari satu pelari ke pelari berikutnya. Masing-masing pelari juga harus menyelesaikan jarak tempuh yang ditetapkan dalam lomba yang diikuti.

Dalam SAC Indonesia, nomor relays terdiri dari tiga lomba, yakni 8x50 meter (SD/sederajat), 5x80 meter (SMP/sederajat), dan 4x100 meter (SMA/sederajat).

3. Middle Distance
Middle distance, atau lari jarak menengah, adalah salah satu disiplin yang dipertandingkan di atletik. Middle distance umumnya menempuh jarak antara 800 meter hingga 3.000 meter. Sementara dalam SAC Indonesia, nomor middle distance terdiri dari dua jarak, yakni 800 meter (SMP/sederajat) dan 1.000 meter (SMA/sederajat).

Berbeda dengan sprint, pelari middle distance harus bisa mengatur energi. Selain itu, atlet harus mengatur frekuensi langkah kaki agar bisa menjadi yang pertama mencapai garis finis.

4. Long Jump
Sejarah long jump, atau lompat jauh, tidak kalah panjang jika dibandingkan dengan olahraga lari. Nomor long jump diperkirakan sudah dikenal sejak 13 abad. Semula, nomor ini menjadi bagian dari latihan perang prajurit Yunani. Tujuannya untuk melatih ketangkasan prajurit dalam menerobos rintangan di medan perang.

Dalam era modern, long jump adalah salah satu lomba yang sudah dipertandingkan sejak Olimpiade pertama pada 1896 silam. Sedangkan di SAC Indonesia, nomor long jump dapat diikuti peserta dari Junior High School (SMP/sederajat) dan Senior High School (SMA/sederajat).

5. Shot put
Shot put juga termasuk dalam nomor yang dilombakan di Olimpiade pertama pada 1896 silam. Shot put, atau tolak peluru, muncul sejak era Yunani kuno. Sumber lain menyebutkan, olahraga ini berkembang di Skorlandia pada abad ke-13. Terima kasih kepada Parry O'Brien. Sebab ia adalah penemu gaya O'Brien, atau yang lebih sering dikenal sebagai gaya membelakangi, pada 1951. Gaya ini kemudian digunakan hingga sekarang

Seperti halnya long jump, shot put dapat diikuti peserta dari Junior High School (SMP/sederajat) dan Senior High School (SMA/sederajat). (*)

Populer

Mengenal VO2 Max dan Cara Efektif Meningkatkannya
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat
Apa Itu Pace dalam Olahraga Lari?
Mengenal Tiga Gaya Tolak Peluru: Spin, O'Brien, dan Ortodoks
Pengertian, Sejarah, dan Jenis Cabang Atletik