Tidak ada yang baik-baik saja dengan kepergian sosok ibu untuk selama-lamanya. Bukan sekadar perannya yang sirna, tapi juga dunia yang terasa runtuh.
Pun hal itu dialami oleh Asael Ginting, student athlete asal SMAN 1 Tigapanah yang menjadi peserta middle distance 1.000m di Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 National Championship.
Bermula dari Sumatera Qualifiers, Ginting -begitu sapaan akrabnya- berhasil menjadi yang tercepat di sana. Dirinya berhasil menyentuh garis finis dengan catatan waktu 3 menit 19,34 detik. Dan membawanya ke SAC National Championship.
Saat babak penyisihan, Ginting masih menjadi yang terdepan secara keseluruhan. Namun, saat memasuki putaran final, Rayhan Dwi Hardiansyah, pelari SMAN 5 Padang Sidempuan berhasil mendahului Ginting di 50m terakhir sebelum finis.
Berkat kejadian itu, posisi Ginting pun harus bergeser ke posisi kedua dengan catatan waktu 2 menit 43,68 detik. Berbeda sepersekian detik dengan Rayhan yang finis lebih dulu dengan torehan 2 menit 43,52 detik.
Meski demikian, usaha Ginting sepanjang Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 patut diapresiasi. Mungkin sebagian orang mengetahuinya berkat selebrasi unik yang dilayangkan usai menuntaskan babak penyisihan middle distance 1.000m di National Championship.
Baca Juga: Jelita Kunci Gelar Juara di Nomor Sprint 100m, Nantikan Hadiah Berlibur ke Bali
Sedikit membahas soal selebrasi tersebut, rupanya Ginting sudah mempersiapkan selebrasi selanjutnya jika meraih podium pertama di babak final. Sayangnya, ia belum berhasil.
"Yang kemarin itu gaya tendangan taekwondo, nah kalau meanng lagi saya sudah siapkan gaya spiderman, tapi belum beruntung," ucapnya, kecewa.
Potret selebrasi Ginting saat berhasil menyentuh garis finis tercepat di babak penyisihan middle distance 1.000m di Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 National Championship
Namun, siapa sangka di balik kejadian itu, Ginting sedang berduka dan menyimpan luka yang begitu dalam. Ditemui usai perlombaan, Ginting menceritakan banyak hal kepada penulis. “Mama sakit dari bulan Agustus, jadi saya sering sendirian di rumah. Saya di Tanah Karo, mama dan bapak berobat di Medan,” buka Ginting.
“Sebenarnya mama sudah sakit sejak lama, sudah ada 1,5 tahun. Biasanya sebulan bolak-balik ke rumah sakit cuma satu kali. Terus pas bulan Desember, ada kali seminggu saya tidak jumpa mereka sama sekali. Telepon juga nggak. Tiba-tiba mama sudah pergi,” lanjutnya, sambil menahan tangis.
Ibunda Ginting meninggal akibat penyakit kanker dialami. Berkat kepergiannya, Ginting mengalami patah semangat selama kurang lebih dua bulan, yang membuatnya kurang maksimal dari segi persiapan untuk National Championship.
“Padahal kalau saya menang (juara pertama), mama janji mau sembuh. Itupun gak ditepati janjinya, hilang lah semangatku. Memang mama sekarang sudah gak sakit lagi, tapi kami semua yang sakit Kak. Makanya sempat gak mau latihan dua bulan, mikir juga buat apa kan saya lanjutkan semua ini,” ujarnya. Hampir tak mau melanjutkan perjalanannya ke National Championship, beruntung sang ayah berhasil membujuknya.
“Bapak bilang, ‘ini kesempatan terakhir, coba kasih yang terbaik. Biar bisa mengejar cita-cita, sertifikatnya untuk daftar Polri’. Terus aku juga suka sama cewek hampir dua tahun, rencana break the record biar dia kagum. Ternyata gagal juga,” sambung Ginting.
Baca Juga: Juara Lompat Jauh Jadi Kenangan Manis Daffa Abiankusna di Akhir Masa SMA
Pulang dengan predikat juara kedua, Ginting perlahan menerima, bahwa tidak semua hal bisa terjadi sesuai dengan ekspektasinya. “Kata bapak, kalau kita terlalu cepat sukses, nanti akan sombong. Jadi ya gak apa, mungkin jalannya di tempat lain. Yang penting, aku sudah kasih yang terbaik biar mama bangga,” tukasnya.
Kegigihan Ginting di tengah musibah yang ia hadapi memang patut diberikan apresiasi sebesar-besarnya. Pun untuk kepergian sang ibunda, Siska BR Sembiring, mari kita bersama panjatkan doa, agar mendiang dapat beristirahat dengan tenang.
Babak kualifikasi regional qualifiers untuk Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 telah berjalan dari Oktober 2024 hingga Februari 2025. Sementara itu, Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 National Championship akan diselenggarakan pada 20-22 Februari 2025, di Stadion Benteng, Tangerang, Banten.
Sementara itu, SAC Indonesia telah digelar sebanyak dua musim berturut-turut. Pada musim 2022, SAC Indonesia berhasil menggaet 31.215 pelajar dari lebih 2.135 sekolah dari sembilan regional qualifiers di musim perdana. Di musim 2023, SAC Indonesia sukses melibatkan 31.362 peserta dari 2.465 sekolah di enam regional qualifiers.
SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Event ini digelar DBL Indonesia bersama Pertamina sebagai title partner. Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia.
Ikuti terus kabar mengenai SAC Indonesia melalui website www.sacindonesia.com dan Instagram @sacindonesiaofficial. Kamu juga bisa baca kisah-kisah menarik terkait penyelenggaraan Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 di ceritapelari.com(*)