Pelatih yang menyandang gelar sebagai Pelatih Terbaik Asia 2019 sekaligus pelatih Lalu Muhammad Zohri, Eni Nuraini Sumartoyo, hadir di Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 Jakarta Banten Qualifiers, Sabtu, 18 Januari 2025. Ia hadir bersama dengan Jeany Nuraini, sprinter nasional Indonesia.
Eni mengaku sangat gembira karena ada beberapa pihak yang perhatian dengan olahraga atletik. Pasalnya, anak-anak dan remaja biasanya terbiasa dengan olahraga permainan, seperti sepak bola, basket, hingga voli. "Jadi atletik itu kan kurang diperhatikan ya, tapi saya berharap dengan adanya kompetis ini, anak-anak mulai banyak melirik atletik," katanya.
Melihat antusiasme para guru dan peserta SAC Indonesia yang begitu besar, Eni yakin bahwa SAC Indonesia bisa menjadi tempat yang tepat bagi pelajar untuk unjuk kebolehan atas bakat terpendamnya. "Sebenarnya, atletik itu bisa berkembang seperti olahraga permainan, jika dimasukkan dalam ekstrakurikuler wajib," tutur Eni.
Selain itu, Eni juga berharap akan banyak kompetisi-kompetisi pelajar lainnya yang bisa hadir seperti SAC Indonesia. "Saya juga mengapresiasi PASI DKI Jakarta, yang setiap bulan mengadakan kompetisi atletik antar pelajar, jadi selain SAC, di Jakarta ada kompetisi bulanan, yang berguna untuk melihat bakat-bakat atletik," kata Eni.
Baca Juga: Pepry Delillah, Dulu Lone Ranger di SAC Kini di Dampingi Anak Didiknya Kompetisi
Eni resmi bergabung dengan jajaran pelatih atletik di PB PASI pada 2008. Ia kemudian menjadi pelatih profesional setelah mengambil kursus kepelatihan World Athletics hingga level 2.
Eni menjadi pendamping Lalu Zohri sejak atlet asal NTB itu bergabung dengan Pelatnas Atletik pada usia 18 tahun. Sejak saat itu, Eni sering mendampingi Zohri dalam beberapa kompetisi internasional.
Selain Lalu Zohri, banyak atlet berprestasi lainnya, yang Eni tangani. Ia juga berkontribusi mengembangkan kemampuan pelari legendaris Indonesia Suryo Agung dari 2006-2009. Puncaknya, Suryo Agung meraih medali emas pada nomor 100m dan yang saat itu juga mencatat rekor sebagai pelari tercepat Asia Tenggara dengan waktu 10,17 detik pada SEA Games 2009.
Eni juga membawa tim estafet 4×100m putra kembali meraih medali perak pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang setelah terakhir prestasi yang sama diraih pada Asian Games 1966. Bisa disimpulkan jika Eni telah banyak melihat perkembangan atlet atletik nasional Indonesia.
Menurutnya, seorang atlet harus memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Fokus yang tajam. Hingga punya target juara. "Banyak atlet yang berlatih tapi tidak punya target juara, nah jika sudah menekuni olahraga, maka harus punya target juara, saya rasa sulit jika tidak punya mindset juara," tuturnya.
Baca Juga: Pertamina Kagum dengan Antusiasme Peserta SAC Indonesia 2024-2025 Jakarta Banten
Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 Jakarta Banten Qualifiers kembali digelar musim ini. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia tersebut diselenggarakan di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta pada 17-19 Januari 2025.
Babak kualifikasi regional qualifiers untuk Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 dijadwalkan berjalan dari Oktober 2024 hingga Februari 2025. Para pemenang di babak kualifikasi regional khusus tingkat SMA bakal diperlombakan didi National Championships yang akan berlangsung Februari mendatang.
Sementara itu, SAC Indonesia telah digelar sebanyak dua musim berturut-turut. Pada musim 2022, SAC Indonesia berhasil menggaet 31.215 pelajar dari lebih 2.135 sekolah dari sembilan regional qualifiers di musim perdana. Di musim 2023, SAC Indonesia sukses melibatkan 31.362 peserta dari 2.465 sekolah di enam regional qualifiers.
SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Event ini digelar DBL Indonesia bersama Pertamina sebagai title partner. Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia.
Ikuti terus kabar mengenai SAC Indonesia melalui website www.sacindonesia.com dan Instagram @sacindonesiaofficial. (*)
