Bu Kristianingrum bersama teman-teman SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang!

Kisah sukses SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang di ajang SAC Indonesia begitu abadi. Sejak digelar pada musim pertama (2022) hingga musim ketiga (2024), tim putra estafet SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang menjadi raja di lintasan.

Bukan hanya pada babak qualifiers saja. Mereka juga menjadi raja pada babak National Championship. Ini menjadi bukti konsistensi mereka. Namun siapa sangka bahwa sedikit banyak ada peran salah satu guru olahraga mereka di balik konsistensi SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang.

Sosok itu adalah Bu Kristianingrum. Sejak musim pertama Bu Kristianingrum menjadi ofisial tim estafet putra SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang. Meski para pemain datang dan pergi, Bu Kristianingrum abadi.

Dia menjadi salah satu dalang di balik keberhasilan SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang konsisten di lintasan. Sebagai seorang guru, Bu Kristianingrum memosisikan dirinya dengan anak-anak bak seperti orang tua di sekolah. Cara-caranya merangkul sedikit banyak membuat anak-anak merasa nyaman dan diperhatikan.

Baca Juga: Ada Kultur Atletik di Balik Konsistensi SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang

“Kita bukan fokus untuk menyuruh mereka berlatih saja. Kita berusaha menjadi temannya mereka. Kita menanyakan kabarnya bagaimana apa kendalanya di sekolah,” ungkapnya.

Nah dari situ membuat para siswa yang berlatih di ekstrakurikuler atletik menjadi nyaman. Karena selain mereka bisa mengembangkan minat dan bakatnya di dunia atletik. Teman-teman juga merasa nyaman karena cara-cara sederhana tersebut.

“Anak-anak merasa diperhatikan. Cara seperti ini itu ampuh lho.  Kita bukan hanya menjadi guru tapi juga menjadi teman untuk mereka. Itu malah bikin semakin banyak yang dateng ikut berlatih,” ujarnya.

Tak berhenti sampai di sana. Keberhasilan SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang di SAC Indonesia juga buah dari dukungan seluruh pihak sekolah. Utamanya para guru. Selain membuat banner apresiasi untuk para pejuang almamater, beberapa guru juga membantu para siswa ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

“Bapak ibu guru itu benar-benar mendukung kita. Motivasinya itu datang dari para guru malah. Kita gak cuman memikirkan dia berprestasi di sekolah. Tapi kita juga membimbing mereka nantinya setelah lulus nanti mau ke mana. Kita bantu kasih refrensi,” terangnya.

Sedikit banyak karena hal itu pula membuat student athlete yang berlomba semakin termotivasi. Karena rasa nyaman dan mendapat banyak refrensi. Membuka luas cakrawala wawasannya selepas tamat SMA.

Bu Kristianingrum menjadi filantropi untuk teman-teman SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang. Menjadi teman sekaligus pengawas paling setia. Menemani di kala berproses dan menuai.

Bisa saja tugas Bu Kristianingrum sekadar mengajarkan soal hal-hal fundamental pelajaran olahraga di sekolah. Bisa saja. Tapi, peran guru olahraga diolah sekeren mungkin oleh beliau. Selamat hari guru, Bu Kristianingrum. Jasamu abadi. (*)

  RELATED ARTICLES