Aksi perlombaan lari di Pertamina SAC Indonesia 2024 Bali Nusra Qualifiers

Jalan cepat dan lari merupakan salah satu kegiatan yang sering digunakan untuk menurunkan berat badan. Keduanya juga menjadi nomor yang diperlombakan dalam olahraga atletik. Namun, karena gerakannya mirip, tak banyak orang mengetahui perbedaan antara jalan cepat dan lari. 

Perbedaan jalan cepat dan lari terletak pada gerakannya, teknik, hingga jarak yang ditempuh. Nah untuk itu, kali ini SAC Indonesia akan membahas mengenai perbedaan jalan cepat dan lari. Simak, artikel ini sampai habis, ya!

1. Cara Melakukan Gerakan

Perbedaan terbesar dalam jalan cepat dan lari terletak pada gerakannya. Ketika melakukan jalan cepat, salah satu kaki atlet wajib menempel ke tanah. Ini terhitung dari tumit hingga ujung kaki.

Maka dari itu, atlet jalan cepat biasanya membutuhkan teknik agar salah satu tumpuan kakinya tetap pada tanah, namun kecepatan gerakannya tetap terjaga. 

Dalam cabang olahraga atletik, apabila kedua kaki melayang, maka gerakan tersebut tidak bisa disebut sebagai jalan cepat. Sehingga, jika seorang atlet melakukan gerakan kaki melayang, mereka dapat didiskualifikasi dari perlombaan jalan cepat. 

Baca Juga: Jalan Cepat: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan

Sementara itu, lari adalah gerakan di mana kedua kaki dapat menapak salah satu atau melayang di udara. Selain itu, lari juga memiliki kecepatan maksimum yang lebih cepat dari melangkah seperti biasanya. 

2. Kecepatan

Jalan cepat biasanya memiliki kecepatan 3 mph atau lebih. Denyut jantung meningkat selama jalan cepat. Biasanya, atlet dapat membakar lebih banyak kalori per menit dengan jalan cepat daripada berjalan dengan kecepatan biasa.

Jalan cepat biasanya dianggap dari 3 mph hingga 5 mph, tetapi beberapa pejalan kaki bertenaga mencapai kecepatan 7 hingga 10 mph.

Tetapi, jalan cepat membakar kalori dalam jumlah yang sama seperti lari. Misalnya, jalan cepat dengan kecepatan 4,5 mph selama satu jam akan membakar kalori yang sama dengan joging dengan kecepatan 4,5 mph selama satu jam.

Baca Juga: Macam-macam Lari dalam Olahraga Atletik

3. Manfaat Kardio

Berjalan dan berlari merupakan latihan kardiovaskular aerobik, atau latihan kardio. Menurut para peneliti, beberapa manfaat kesehatan dari kardio meliput, membantu menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah atau mengelola kondisi kronis dan memperkuat jantung.

Penelitian menemukan bahwa hanya 10 menit berlari dengan intensitas sedang dapat meningkatkan suasana hati setelahnya. Jadi, pelari tidak perlu berlari berjam-jam untuk mendapatkan manfaatnya

Namun, jalan cepat tidak membakar kalori secepat lari. Untuk membakar kalori dalam jumlah yang sama seperti lari, atlet harus berjalan cepat lebih lama.

Namun, ini bisa menjadi latihan yang efektif untuk meningkatkan detak jantung, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan tingkat kebugaran aerobik.

4. Intensitas

Bagi banyak orang, berlari merupakan olahraga yang berat, sedangkan berjalan cenderung memiliki intensitas sedang.

Aktivitas berat terjadi saat bernapas cepat dan keras, serta detak jantung meningkat pesat. Pelari mungkin juga merasa sulit untuk mengucapkan lebih dari beberapa patah kata tanpa berhenti untuk mengambil napas.

Secara umum, satu menit aktivitas berat sama dengan 2 menit aktivitas dengan intensitas sedang. (*)

  RELATED ARTICLES