Konsistensi itu bernama SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang. Yup, pada perlombaan Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 Central Java Qualifiers, tim relays 4x100m putra SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang kembali menahbiskan diri sebagai yang paling cepat.
Keberhasilan ini membuat mereka menjadi raja relays selama tiga musim berturut-turut. Iya, sejak musim pertama SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang sudah menjadi yang paling cepat di lintasan. Kok bisa ya SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang sungguh konsisten dalam menjaga trah tersebut?
Padahal banyak pemain yang datang dan pergi entah karena telah menamatkan masa SMA atau karena terhalang regulasi peraturan SAC Indonesia.
Ternyata kultur atletik sungguh melekat di SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang. Sejak keberhasilan mereka pada musim pertama hingga musim lalu. Bukan hanya warga sekolah saja yang merasakan.
“Yang ngedukung anak-anak buat lomba di SAC itu bukan dari teman-temannya sendiri. Tapi, dari seluruh warga sekolah mendukung sekali. Salah satu bentuk dukungannya ya kita buatkan banner apresiasi karena sudah juara,”
“Bahkan di lingkungan sekitar itu juga tertarik buat bergabung masuk ke SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang. Ada anak-anak SMP terus anak-anak SD. Melihat kakak-kakaknya berprestasi di SAC mereka jadi tertarik buat masuk ke kita,” ungkap Bu Kristianingrum, pelatih SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang.
Secara tidak langsung ini menjadi salah satu alasan mengapa SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang tak kehabisan pelari. Banyaknya sumber daya yang ada memang menjadi salah satu faktor konsistensi SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang.
Namun itu bukan menjadi faktor kunci. Menurut Bu Kristianningrum kemauan dari anak-anak sendiri lah yang menjadi faktor utama.
“Kita sudah punya program nih buat setiap anak. Ya, terserah anaknya mau seperti apa menjalankan program tersebut. Alhamdulillah mereka benar-benar mau dan ingin lebih,” ujarnya.
Perjalanan membangun standarisasi tersebut memang tidak mudah. Membangun kultur untuk tetap berlatih dan berjuang ekstra sekaligus mempertahankan posisi pertama sejak dua tahun silam.
“Kebetulan kita didukung penuh dari seluruh warga sekolah. Jadi yang berjuang itu bukan cuman kita yang dari ekstrakurikuler atletik. Tapi semua guru mendukung anak-anak ini untuk bisa berprestasi. Nah, hal itu yang membuat anak-anak ini jadi pengen lebih. Pengen pecah rekor, berangkat nasional, sampai bisa ke luar negeri,” ujarnya.
Karena konsistensi ini lah membuat banyak orang menaruh ekspektasi tinggi ke tim relays SMK Muhamadiyah 1 Ajibarang. Menaruh standar yang tinggi. Plus membuat para pesaing yang lain ingin untuk menjegal langkah mereka menjadi juara nasional.
“Saya selalu menekankan ke anak-anak kalau mempertahankan itu lebih susah ketimbang meraihnya. Mereka bisa sampai sekarang itu karena perjuangannya luar biasa,” terangnya.
Berhasilkah SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang kembali menjadi juara nasional di National Championship nanti? Justru ada nama baru yang berhasil melengserkan? Menarik untuk ditunggu nih. Selamat ya teman-teman SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang!