Yad Hapizudin, Nadia Aisha Nurazmi, dan Abdilah Panca Wiradhika membawa pulang medali 13th ASEAN School Games 2024

Jangan pernah bosan dengan tiga nama ini: Yad Hapizudin, Abdilah Panca Wiradhika, dan Nadia Aisha Nurazmi. Yang telah membanjiri semua pemberitaan di seluruh penjuru negeri. Dari postingan media sosial sampai penyiaran televisi. Mereka adalah pelajar Indonesia berprestasi. 

Ketiganya baru saja meraih medali. Tepatnya di ajang 13th ASEAN School Games 2024. Yad Hapizudin dan Abdilah Panca Wiradhika dari cabang olahraga (cabor) atletik. Sementara Nadia Aisha Nurazmi dari cabor renang. 

Yad Hapizudin berhasil menyabet medali emas di nomor 1500m putra. Siswa MA Al Ijtihad Danger itu mengalahkan pelari dari negara-negara ASEAN yang lain dengan catatan waktu 4 menit 5,85 detik. 

Sementara Abdilah Panca Wiradhika dari SMAN 1 Jakarta sukses membawa pulang medali perunggu untuk nomor lompat jangkit putra dengan catatan lompatan 14,72m. 

Baca Juga: Alumni SAC Indonesia Raih Dua Medali di Ajang 13th ASEAN School Games 2024

Di luar cabor atletik, Nadia Aisha Nurazmi dari SMAN 27 Bandung juga sukses meraih medali perak dalam Swimming 4x100m Freestyle. 

Sebelum "menaklukan ASEAN", Yad Hapizudin, Abdilah Panca Wira, dan Nadia Aisha Nurazmi telah memulai kiprahnya di kompetisi dalam negeri. Salah satu paling bergengsi yang pernah mereka ikuti adalah Student Athletics Championships (SAC) Indonesia. 

SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik tahunan pelajar dengan konsep bertingkat. Mulai dari level regional hingga nasional. Kompetisi ini digelar di berbagai daerah di Indonesia. Yad Hapizudin, Abdilah Panca Wiradhika, dan Nadia Aisha Nurazmi adalah jebolannya. 

Dari Kompetisi Regional ke Nasional

Yad Hapizudin debut di SAC Indonesia 2022. Saat SAC di Bali Nusra digelar, Yad turun di nomor 1.000m mewakili MA Al Ijtihad Danger, NTB. Ia bersua dengan pesaing terberatnya dari SMAN 1 Sumbawa Besar, yakni M. Iqra Syahputra. 

Yad memang kerap bertemu dengan Iqra di berbagai perlombaan lari lokal. Termasuk SAC. Namun, ia selalu mengekor di urutan kedua dari Iqra. Bahkan saat berkompetisi di SAC Bali Nusra, Yad merupakan runner up dengan mencatatkan waktu 2 menit 41 detik.

Namun, ia baru berhasil membalaskan kemenangan di babak National Championship. Yad meraih juara 1.000m putra dengan catatan waktu 2 menit 36,53 detik dan mendapatkan reward TC di Australia. Sedangkan Iqra di posisi kedua dengan perolehan waktu 2 menit 37,89 detik. 

Catatan waktu Yad Hapizudin untuk nomor 1.000m putra saat ini masih bertengger sebagai catatan rekor terbaik selama penyelenggaraan dua musim. 

Sama seperti Yad, Abdilah Panca Wiradhika juga memulai kiprahnya di SAC 2022. Wira -panggilannya- mengikuti SAC di Jakarta Banten di nomor lompat jauh. Namun, Wira tak keluar sebagai juara. Ia menduduki peringkat kedua dengan catatan 5,97m. 

Wira kemudian berlaga di National Championship, namun gagal membawa pulang medali. Meskipun begitu, Wira sukses memimpin babak penyisihan dengan catatan lompatan 6,65m. Sayangnya, Wira tak kembali untuk SAC musim kedua karena telah bergabung sebagai atlet binaan Pemprov DKI Jakarta. 

Berbeda dengan dua nama lain, Nadia Aisha Nurazmi merupakan pegiat olahraga renang. Namun, ia sempat memperkuat skuad SMAN 27 Bandung di nomor 4x100m putri. 

Baca Juga: Tiga Alumni SAC Indonesia Raih Podium di SEA Youth Athletics Championships 2023

Dalam dua kali musim penyelenggaraan SAC Indonesia, Nadia berhasil meraih juara di West Java Qualifiers, yang masing-masing mencatatkan waktu 1 menit 4,11 detik dan 59,5 detik. Dalam dua musim tersebut, Nadia berhasil melaju ke babak National Championship namun gagal membawa pulang juara. 

TC di Australia dan Kompetisi Internasional Pertama

Meskipun Wira dan Nadia belum berkesempatan juara di SAC National Championship, Yad berhasil membawa pulang medali emas dan mendapatkan reward TC ke Perth, Australia. Itu merupakan pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar negeri. 

Berkat SAC Indonesia, Yad mengikuti Athletics West Track and Field State Championships. Kompetisi junior paling bergengsi di Australia. Semua atlet muda terbaik di Negeri Kanguru berlaga di kompetisi tersebut. Di sana, Yad turun untuk perlombaan 1.500m. Dan untuk pertama kalinya berkompetisi di luar negeri. 

Setelah itu, Yad memperkuat namanya di berbagai kompetisi internasional. Termasuk 13th ASEAN School Games, SEA Youth Athletics Championships, dan masih banyak lagi. Di sana, ia bertemu dengan pemain SAC lainnya, seperti Wira dan Nadia. 

Kisah perjuangan mereka di ASEAN School Games 2024 akan dibahas lebih lengkap dalam series berjudul "Menaklukan ASEAN" di DBL Play. (*)

Baca series "Menaklukan ASEAN" selengkapnya di DBL Play:

Seri pertama: Emas ASG 2024, Langkah Awal Indonesia Mendobrak Dominasi Filipina!

Seri dua: Nama-nama Pemain DBL dan SAC yang Meraih Medali di ASEAN School Games 2024

Seri tiga: Cliffton Wijaya: Menamatkan SMA dan Memimpin Timnas Putra Indonesia Juara!

Seri empat: Richie Bertrand Linardi Mencapai Ekuilibrium

  RELATED ARTICLES