Indonesia pertama kali mengikuti Asian Games (Pesta Olahraga Asia) pada tahun 1951. Hanya enam tahun setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia dari pendudukan Jepang dan Belanda. Debutnya Indonesia di Asian Games juga hanya berjarak satu tahun sebelum Tanah Air mengikuti Olimpiade untuk pertama kalinya dalam sejarah di Helsinki, Finlandia.
Setelah debut di tahun 1951, Indonesia tak pernah absen mengikuti Asian Games. Indonesia bahkan pernah menjadi tuan rumah Asian Games di tahun 1962 dan 2018. Perolehan medali menunjukkan bahwa Tanah Air berada di peringkat ke-11 dari 45 negara yang berpartisipasi di Asian Games, dengan 492 medali.
Rinciannya perolehan medali Indonesia di Asian Games di antaranya Adalah terdapat 98 medali emas, 130 medali perak dan 264 medali perunggu. Di antaranya penyumbang medali Indonesia di Asian Games adalah cabor atletik.
Kali ini, SAC Indonesia akan membahas tentang bagaimana sejarah timnas atletik Indonesia di Asian Games.
Baca Juga: Deretan Prestasi Atletik Indonesia di Kancah Internasional
Debut di Tahun 1951
Indonesia adalah anggota Olympic Council Of Asia (OCA) zona Asia Tenggara, dan telah berkompetisi di semua edisi Asian Games sejak pertama kali diadakan pada tahun 1951, salah satu dari hanya tujuh negara yang melakukannya. Dalam kesempatan itu, Indonesia telah memperkuat dirinya di panggung internasional di sektor olahraga.
Selama mengikuti semua edisi Asian Games, Indonesia telah mengantongi sebanyak 22 medali. Yang terbagi dalam 4 medali emas, 3 medali perak dan 15 medali perunggu, di berbagai nomor lomba atletik untuk disiplin lintasan dan lapangan. Sementara itu di tahun debutnya, pada 1951, Indonesia berhasil meraih 10 medali di atletik.
Indonesia meraih medali perunggu untuk nomor lompt tinggi atas nama Maram Sudarmodjo dan Hendarsin di nomor lompat jangkit. Saat itu, keduanya harus bersaing dengan atlet-atlet asal Jepang, yang memang dikenal unggul di nomor lapangan. Skuad relay 4x100m putri Indonesia juga berhasil menyabet medali perunggu dengan catatan waktu 54,4 detik.
Baca Juga: Sejarah Timnas Atletik Indonesia di SEA Games
Menyelenggarakan Asian Games Jakarta pada 1962
Asian Games Jakarta tahun 1962 merupakan momen yang sangat bersejarah bagi banyak orang di Indonesia. Khususnya bagi mereka pegiat olahraga senior. Presiden Soekarno saat itu langsung memutuskan membangun sebuah stadion pada 1960, untuk digunakan pada Asian Games dua tahun berikutnya. Stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Konstruksi stadion selesai pada 21 Juli 1962, dan langsung menjadi rumah bagi kompetisi olahraga multievent terbesar di Asia pada bulan berikutnya. Sebanyak lebih dari 30 negara berkumpul untuk bersaing memperebutkan gelar juara.
Baca Juga: 5 Sprinter Indonesia yang Mendunia
Saat itu, kebangkitan olahraga atletik begitu masif di Indonesia. Beberapa nama besar di nomor lari jarak pendek bahkan mencuri perhatian. Salah satunya adalah Mohammad Sarengat. Yang menjuarai nomor 100m putra, 200m putra, 110m lari gawang pada Asian Games Jakarta 1962.
Kemenangan tersebut menjadikan Mohammad Sarengat peraih medali emas pertama Indonesia di Asian Games mana pun. Mohammad Sarengat pernah memegang rekor Indonesia untuk lari cepat 100 meter (10,4 detik) selama dua puluh dua tahun, hingga dipecahkan oleh pelari cepat Mohamed Purnomo di Olimpiade Los Angeles pada 1984.
Selain Mohammad Sarengat, di tahun yang sama ada Awang Papilaya yang berhasil menjuarai lompat jangkit dan lompat jauh. Sementara skuad putri Tanah Air yang diperkuat oleh Soeratmi, Ernawati, Tomasoa, Wiewiek Machwijar berhasil meraih perunggu untuk relay 4x100m.
Baca Juga: Sejarah Timnas Atletik Indonesia di Olimpiade
Maria Natalia Londa Tak Terkalahkan di Asian Games Incheon 2014
Atletik Indonesia juga begitu mentereng dalam penyelenggaraan Asian Games Incheon 2014. Maria Natalia Londa, pelompat terbaik putri Indonesia, berhasil menyabet medali emas untuk lompat jauh jauh putri. Dirinya juga turut mewakili Indonesia di berbagai edisi Asian Games yang lainnya.
Menyelenggarakan Asian Games Jakarta-Palembang pada 2018
Indonesia kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games, tepatnya pada 2018. Digelar di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September, cabang olahraga atletik juga turut menyumbangkan tiga medali.
Skuad putra relay 4x100m yang diperkuat oleh Muhammad Fadlin, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara berhasil meraih medali perak dengan catatan waktu 38,77 detik. Catatan tersebut termasuk klasemen teratas, untuk Perolehan relay 4x100m putra level nasional. Sementara itu, Sapwaturrahman berhasil meraih medali perunggu untuk lompat jauh putra dengan catatan jarak 8,09 meter. (*)