Pemegang gelar relays 4x100 meter putri Central Java Qualifiers, SMKN 1 Bawang Banjarnegara, akan kembali bersaing di Energen Champion SAC Indonesia 2023. Penghasil pelari estafet putri paling mentereng di SAC itu comeback dengan skuad baru.
Adalah Juliana Pinkan Firdaningrum, Juliani Pungky Firdaningtyas, Zainurondista Cahrini dan Cika Fathma Ar Rizi. Yang akan menjadi delegasi dari SMKN 1 Bawang.
Menurut Deni Farid Fatulloh, guru PJOK sekaligus pembina di sekolah tersebut, menyebut bahwa suatu kebanggaan bagi SMKN 1 Bawang dapat kembali bersaing di SAC Indonesia 2023.
"Kami sudah mempersiapkan dengan matang tahun ini. Jadi sudah ada latihan jauh hari. Kebetulan tim baru ini terdiri dari anak-anak kelas X. Karena kan yang juara tidak diperbolehkan ikut lagi," ungkap Deni, saat dihubungi tim SAC Indonesia, Rabu, 15 November 2023.
Memegang gelar juara dan rekor SAC nasional membuat SMKN 1 Bawang punya target besar di penyelenggaraan Central Java Qualifiers 2023. Dengan persaingan yang lebih ketat dan keikutsertaan pelajar yang berlipat, skuad putri SMKN 1 Bawang kembali menargetkan podium untuk tingkat regional qualifiers.
"Dari pelatih mereka, Pak Mansyur, menargetkan kembali untuk bisa juara. Sebenarnya dari sekolah nggak menargetkan apa-apa dan dengan sepenuhnya mendukung anak-anak. Tapi, Pak Mansyur ingin mereka punya tujuan jelas, dan Pak Mansyur punya rencana yang mantap," kata Deni.
Untuk menghadapi Central Java Qualifiers, srikandi SMKN 1 Bawang telah menjadwalkan latihan rutin. Bahkan satu minggu penuh. Hanya libur saat hari Minggu saja. Karena dukungan besarnya, pihak SMKN 1 Bawang pun memberikan dispensasi khusus pada skuad estafet sekolah.
Baca Juga: SMKN 1 Bawang Menjadi Ratu Estafet di National Championship
"Latihannya ya dengan Pak Mansyur itu. Semangatnya tinggi. Meskipun jarak tempat latihan dengan rumah mereka jauh itu mereka tetap full energi pas berangkat," lanjut Deni.
SMKN 1 Bawang merupakan salah satu sekolah yang berprestasi di atletik. Bukan hanya SAC, skuad SMKN 1 Bawang juga mondar-mandir di kejuaraan daerah. Misalnya POPDA, O2SN hingga Kejurkab. Terlebih, sekolah tersebut memiliki ekstrakurikuler di cabor yang sama.
"Animo dan minat SMKN 1 Bawang sama SAC besar, tetapi untuk ikut memang ada seleksi dan pemilihan," terang Deni.
Deni melanjutkan, bahkan setelah SMKN 1 Bawang membawa pulang juara relays 4x100 meter putri dan training camp di Australia, ada gebrakan besar di sekolah tersebut. Pun di sekolah-sekolah daerah Banjarnegara. "Stadion terdekat sekarang banyak juga anak latihan untuk ikut SAC. Begitu menggeliat setelah ada yang juara dan jalan-jalan ke Australia itu," tandasnya. (*)