Syaradiva Latif tak main-main dengan ambisinya berprestasi. Gadis berusia 17 tahun lalu ini telah dua kali mengikuti Energen Champion SAC Indonesia. Tak hanya itu, ia juga kerap mengikuti kompetisi basket DBL dan merambah ke dunia modelling. Seluruhnya ia lakukan karena keinginannya mengeksplorasi diri.
Sosok yang akrab disapa Cima ini baru saja mengikuti nomor lompat jauh SMA di Energen Champion SAC Indonesia 2023 Jakarta Banten Qualifiers dan berhasil mengamankan posisi di sepuluh besar. Di musim lalu, Cima juga mengikuti SAC Indonesia di nomor lari 100 meter. Cima baru sekitar dua tahun ini menekuni atletik sehingga ia memang sedang dalam tahap menemukan nomor yang paling pas baginya. SAC Indonesia menjadi kompetisi atletik skala besar pertama yang ia ikuti.
Yang menarik perhatian, Cima mengikuti SAC Indonesia tahun ini di hari yang bersamaan dengan kompetisi 3x3 Competition 2023-2024 DKI Jakarta Series sekaligus DBL DKI Jakarta Series 2023. Ia menjalani kompetisi basket terlebih dahulu, lalu menunjukkan performa atletiknya di SAC Indonesia. Meski jadwalnya padat, Cima telah terbiasa aktif mengikuti sederet kompetisi sejak kelas 4 SD sehingga ia tahu apa yang harus dilakukan.
“Terkadang jadwal sekolah itu bentrok dengan jadwal tanding. Apalagi ada les. Aku berusaha mengatur jadwal aku satu minggu sebelumnya dengan detail. Aku sempat keteteran juga dulu, bahkan sampai ada empat sampai lima kegiatan dalam sehari. Namun, aku enggak capek sih. Karena aku suka, aku enggak merasa capek sama sekali. Aku senang menjalaninya,” ungkap Cima ketika diwawancara.
Motivasi terbesar Cima aktif berkompetisi di berbagai bidang adalah keinginannya untuk terus mengeksplorasi hal-hal baru. Menyebut dirinya sebagai orang yang “tak bisa diam”, Cima juga mendapat dukungan dari orang tua. “Mereka mengarahkan aku untuk mencoba hal-hal baru, mulai dari modelling, basket, dan atletik. Aku jadi bisa punya banyak pengalaman dari DBL juga SAC,” lanjut pelajar SMAN 91 Jakarta ini.
Ambisinya untuk terus berprestasi juga dipengaruhi kuat oleh sang ayah yang punya etos kerja tinggi. “Aku bangga sama papa karena bisa mengatur segalanya dengan seimbang. Belajarnya stabil, kerjanya stabil, mengurus keluarga juga stabil, jadi semuanya itu bisa ditangani,” kata Cima.
Selain sang ayah, Cima juga terinspirasi oleh kakak sepupunya yang telah lebih dulu berkecimpung di dunia olahraga yaitu Arivaldo Hafizh. Arivaldo merupakan peserta DBL DKI Jakarta Series 2019 - East Region - Basketball Boys. “Dia yang membuatku termotivasi. Aku melihat kakak aku hebat, bisa ikut DBL, bahkan sampai sekarang mau ikut PON, bahkan sempat menang Perbanas juga. Jadi aku termotivasi, ingin jadi seperti dia juga,” ungkapnya.
Meski memiliki ambisi kuat untuk mengejar prestasi, Cima tak lepas dari perasaan takut menghadapi kompetisi. Namun, ia selalu berupaya mengatasi ketakutannya dengan memotivasi dirinya sendiri. “Aku sering menemui kekalahan, tapi senyumin aja. Percaya aja kalau kita bisa. Tidak usah pikirkan orang lain, pikirkan diri sendiri dulu. Memang dalam berkompetisi ingin menang mengalahkan orang lain, tapi kita juga bisa bangga ketika kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Jangan lupa berdoa juga. Pokoknya percaya diri itu nomor satu,” pungkas Cima.
Ke depannya, Cima akan terus mengikuti acara-acara yang sesuai dengan potensi dirinya. Selain ingin terus mengejar prestasi, ia juga berharap dapat jadi inspirasi dan membawa dampak positif bagi lebih banyak orang.(*)