Cabang olahraga atletik Indonesia butuh lebih banyak kompetisi. Mungkin setahun sekali. Atau tiga bulan sekali. Kalau bisa, dalam satu bulan ada satu kompetisi. Itulah gagasan yang digaungkan oleh Musatara Musa dan kawan sejawatnya di dunia atletik Ibu Kota.
Sebagai Ketua Pengprov PASI DKI Jakarta, empat tahun terakhir, Mustara bersama dengan lembaga yang dipimpinnya aktif terlibat dalam penyelenggaraan Kejuaraan Atletik Pelajar Bulanan (KAPB). "Tidak ada kata selain 'kompetisi.' Selain memaksimalkan potensi diri, kompetisi dapat memacu individu latihan kembali," terang Mustara.
Konsep itu menjadi analisis utama Pengprov PASI DKI Jakarta terus melancarkan KAPB. Hanya saja, ruang gerak Mustara dan timnya masih terbatas di DKI Jakarta. Sebenarnya ia ingin setiap wilayah di Indonesia punya agenda rutin serupa. Dari titik inilah SAC Indonesia itu ada. Lahir sebagai jawaban atas tuntutan bahwa 'Indonesia butuh lebih banyak kompetisi atletik'.
SAC Indonesia memiliki kemasan yang mirip seperti KAPB. Sasarannya pelajar. Bisa diikuti oleh pemula. Nomor lombanya beragam. Ada publikasi dan jenjang yang jelas. "Yang kedua, atletik ini cabang olahraga terukur. Dengan kompetisi yang sederhana, tapi rutin, nantinya Indonesia akan memiliki grafik terkait individu berbakat di Tanah Air," lanjutnya.
Ketua Pengprov PASI DKI Jakarta Mustara Musa saat ditemui tim SAC Indonesia, pada Selasa, 24 Oktober 2023
SAC Indonesia merupakan kerjasama PB PASI bersama dengan DBL Indonesia. Saat ini, kompetisi SAC Indonesia sedang berjalan season kedua. Season pertama telah ada di sembilan regional qualifiers. Di season kedua ini, ada enam regional qualifiers. "Ya mau tidak mau, PB PASI harus turun gunung dengan Pengprovnya, Pengprovnya turun gunung dengan klub-klub," terang Mustara.
Mustara berharap SAC Indonesia dapat berjalan paling tidak empat tahun sejak sekarang. Karena ia meyakini ada hasil yang dapat ditorehkan. Menurutnya, KAPB yang ada di Jakarta dapat menghasilkan atlet elit yang mampu bersaing di level internasional. "Jadi model yang ada di kampung, di daerah, yang nggak ketahuan. Dan di sinilah kita dengan teman-teman DBL Indonesia," terangnya.
SAC Indonesia punya grafik yang jelas. Ada catatan waktu. Rekor. Peserta terdata dan tersusun dengan jelas. Dari sekolah. Sistem kompetisinya juga berjenjang. "Maka dari itu, saya minta empat tahun saja. Pasti ada hasilnya. SAC kan beda nih. Kalau sudah SMA lulus, berarti dia nggak bisa ikut lagi. Nah kita bisa mendapatkan orang baru lagi," tandas Mustara.
Baca Juga: Sekum PASI Banten Optimistis SAC Indonesia Dapat Lahirkan Bibit Atlet Atletik
Kini SAC Indonesia telah berjalan dua season. Pada 3-5 November 2023, Energen Champion SAC Indonesia 2023 akan mengadakan babak kualifikasi bertajuk Jakarta Banten Qualifiers.
Jakarta Banten Qualifiers merupakan salah satu dari total penyelenggaraan Energen Champion SAC Indonesia 2023. Selain wilayah tersebut, SAC Indonesia 2023 menyelenggarakan kompetisi di Sumatera Qualifiers, West Java Qualifiers, Bali Nusra Qualifiers, Central Java Qualifiers dan East Java Qualifiers.
Energen Champion SAC Indonesia merupakan hasil kerjasama PB PASI dan DBL Indonesia. Pada penyelenggaraan musim lalu, Energen Champion SAC Indonesia berhasil menggaet 31 ribu pelajar lebih dari 2000 sekolah dari seluruh Indonesia. Diharapkan tahun ini SAC Indonesia kembali menjadi wadah bagi anak-anak Indonesia untuk terus aktif mempopulerkan olahraga atletik.
Energen Champion SAC Indonesia 2023 merupakan kompetisi dengan konsep bertingkat. Dimulai di babak regional qualifiers dan dilanjutkan di National Championship. Juara dari babak regional qualifiers dari masing-masing daerah untuk tingkat SMA/Sederajat akan dilombakan di tingkat nasional dalam babak National Championship. (*)