Muda dan berbakat. Dua kata yang Cocok untuk Armand Mondo Duplantis. Salah satu atlet atletik paling dikenal dalam sejarah dunia. Pelompat galah asal Swedia itu telah tujuh kali memecahkan rekor dunia. Di usianya yang masih menginjak 23 tahun. Kali ini, SAC Indonesia akan membahas mengenai biografi Armand Mondo Duplantis dan perjalanannya menggeluti nomor lompat galah.
Armand Mondo Duplantis merupakan atlet asal Swedia keturunan Swedia-Amerika. Sampai hari ini, ia mewakili Swedia dalam ajang olahraga dunia sebagai pelompat galah.
Duplantis merupakan juara Olimpiade, pemegang gelar World Athletic Champion dua kali, dan juara Eropa dua kali. Saat ini, ia memegang rekor dunia pada lompatan 6,23m, rekor dunianya yang ke-7 berturut-turut, yang ia raih pada kompetisi terakhir Diamond League tahun 2023 di Eugene, Amerika Serikat.
Terlahir dari Keluarga Atlet Atletik
Lingkungan memang mempengruhi tumbuh kembang anak. Itulah yang juga dialami oleh Duplantis. Darah pelompat galah mengalir pada Dupalntis. Ayahnya, Greg Duplantis, merupakan pelompat galah asal AS. Sementara ibunya, Helena Duplantis, merupakan atlet Heptathlon. Sedangkan Armand Mondo Duplantis sendiri mengenal lompat galah sejak usia tiga tahun.
Jika anak lain memiliki ring basket di sekitar rumahnya, atau gawang sepakbola, lain halnya dengan Armand Mondo Duplantis. Lapangan belakang rumahnya memiliki area lompat galah. Lengkap dengan mistar dan stick-nya.
Dengan rasa cinta dan ketertarikannya yang mendalam pada olahraga ini, Duplantis berlatih lompat galah di bawah pengawasan ayahnya. Yang masih menjadi pelatihnya hingga saat ini. Sementara ibunya, merupakan pelatih pribadinya dalam hal kebugaran dan kekuatan. Karier Duplantis kemudian menjadi goals keluarga.
Dalam dunia lompat galah, Duplantis telah menjadi atlet ternama dalam kelompok usia pertamanya pada usia tujuh tahun dan terus memecahkan rekor enam tahun kemudian. Ia juga tumbuh sebagai anak muda yang mempelajari sesuatu dari dunia internet. Idolanya adalah Renaud Lavillenie. Pelompat galah asal Prancis, yang memegang rekor antara 2014-2020. Saat muda, Duplantis mempeleajari teknik lompat galah dari Lavillenie melalui internet.
Baca Juga: Lompat Galah: Pengertian, Sejarah, Teknik dan Peraturan
Mewakili Swedia
Semasa kecilnya, keluarga Duplantis sering bepergian ke Swedia untuk liburan musim panas. Di sanalah Duplantis menyadari betapa besarnya atletik di Swedia. Sebagai informasi, atletik merupakan satu olahraga terbesar di negara tersebut. Bahkan tuan rumah bagi berbagai kompetisi atletik internasional besar dan disiarkan di televisi secara nasional. Jadi, pada tahun 2015, ketika harus memilih negara mana yang akan diwakili, Duplantis memilih Swedia.
“Di Swedia, stadion atletik sama lazimnya dengan lapangan sepak bola atau baseball di AS”, jelas Duplantis.
Reputasi Duplantis Meningkat
Sebagai anak muda, Armand Mondo Duplantis memenangkan World Youth Championships di tahun 2015, European Junior Championships pada 2017, dan World Junior Championships pada 2018. Pada saat dia naik ke peringkat elit, semua orang di lompat galah tahu siapa dia.
Pada tahun-tahun berikutnya, ia mempertaruhkan hasil serta pengalaman berharga, termasuk memenangkan European Championships 2018 dengan lompatan 6,05 meter yang menempatkannya sebagai pelompat galah terbaik kelima dalam sejarah.
Tahun Kejayaan Armand Mondo Duplantis
Tahun 2020 menjadi tahun Duplantis mencapai puncak kejayaan. Tepat di awal musim, pada 8 Februari di ToruÅÃÂ, Polandia ia mencatatkan lompatan luar biasa. Yakni setinggi 6,17 meter. Dan memecahkan rekor dunia enam tahun yang dipegang oleh idola masa kecilnya Renaud Lavillenie.
Seminggu setelahnya, Duplantis kembali mencatatkan menjadi 6,18 meter dan memecahkan rekor dunianya sendiri dengan selisih satu sentimeter. Beberapa bulan kemudian, ia memecahkan rekor terbaik dunia luar ruangan tahun 1994 milik pelompat galah legendaris Sergey Bubka di Roma. Dengan lompatan 6,15 meter.
Baca Juga: Teknik Lompat Galah Ala Pemegang Rekor Dunia Armand Duplantis
Armand Mondo Duplantis Memegang Semua Gelar Dunia
Sejak 2020, Armand Mondo Duplantis tidak hanya terkenal di Swedia, tetapi juga di dunia olahraga. Pada 2022 ia mengokohkan perannya dalam sejarah dengan memecahkan rekor dunia sebanyak tiga kali.
Pada awal musim, ia melompat dengan ketinggian 6,19 meter di Beograd Serbia, diikuti dengan lompatan lebih dari 6,20 meter seminggu kemudian di World Athletics Indoor Championships, dan menaikkan lompatannya World Athletics Championships di Eugene, Oregon.
Selain itu, pemecahan rekornya pada 2022 juga membuatnya menjadi satu-satunya pelompat galah yang telah melakukan lompatan enam meter sebanyak 22 kali. Artinya, pelompat galah berusia 23 tahun ini memiliki jarak bebas enam meter lebih banyak dibandingkan pelompat galah mana pun dalam sejarah.
Tahun 2023 juga tidak kalah mengesankan. Selama kompetisi French All Star Peche pada bulan Februari, ia berhasil memperoleh ketinggian jarak 6,22 meter. Pada Agustus, beberapa bulan kemudian, dalam World Athletics Championships di Budapest, Duplantis, ia mempertahankan gelar juara dunia dengan 6,10 meter. Dan sebulan kemudian, di babak final Diamond League 2023, di Eugene, AS, ia membidik lebih tinggi lagi dan berhasil mencapai lompatan 6,23 meter. (*)