Melvin Samber (tengah) setelah menerima penghargaan sebagai juara tolak peluru putra di Papua Qualifiers
Melvin Samber tak menyangka. Latihan tolak peluru singkat selama empat kali mengantarnya sebagai juara di Papua Qualifiers. Plus masuk ke dalam jajaran peserta Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) untuk National Championship yang akan dihelat di Jakarta. Siswa SMA YPPK Tiga Raja itu merajai tolak peluru dengan catatan 9,30 meter.
Padahal, Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik pertama bagi Melvin. Namun karena guru olahraganya, Mardo Lakotani, mengajarinya dengan sepenuh hati, medali emas bisa berada di genggaman Melvin.
“Pak guru awalnya melakukan seleksi di sekolah. Pak guru juga melihat saya karena mungkin saya memiliki potensi. Pak guru juga memberikan latihan tambahan, tetapi sebelumnya juga sudah pernah mengenalkan tolak peluru,” ungkap Melvin.
BACA JUGA: Tak Sengaja Ikut Seleksi, Mariya Jadi Ratu Tolak Peluru di Papua Qualifiers
Melvin sudah terbiasa dengan olahraga. Siswa yang duduk di kelas XI juga menyukai bola basket. Tetapi Melvin mengaku lebih memilih tolak peluru. Karena peluangnya yang terbuka lebar. Bahkan sudah mencatatkan prestasi di salah satu nomor lapangan cabang olahraga atletik itu.
“Saya mulai penasaran ke tolak peluru setelah melihat PON XX di Papua kemarin.Terus muncul rasa penasaran. Macam ingin ikut lombanya. Ternyata setelah mencoba dan ikut kompetisi tolak peluru, rasanya susah-susah gampang. Melihatnya mudah. Tetapi setelah mencoba tidak semudah dilihat,” kata Melvin.
Melvin mengaku senang dan bangga karena mampu mengharumkan nama sekolah. Ia juga tidak menyangka akan melangkah sejauh ini. Pasalnya, sarana dan prasarana tolak peluru yang digunakan latihan, tidak seperti pada umumnya.
“Pelurunya itu tidak ada. Jadi saya desain sendiri dan modifikasi untuk mendukung tolak peluru ini agar anak-anak bisa latihan. Kami pakai campuran semen dan pasir yang diisikan dalam bola plastik. Kami modifikasi. Jadi saya melatih anak-anak memakai itu,” kata Mardo.
“Sebagai guru olahraga, saya dibekali itu waktu kuliah. Kalau tidak ada sarana dan prasarana yang mumpuni, kami harus pandai-pandai mencari peluang. Kalau tidak ada yang menunjang, kami harus bisa pikirkan jalan keluarnya,” imbuhnya.
BACA JUGA: Melvin dari SMA YPPK Tiga Raja Juara Tolak Peluru Putra
Mardo sangat senang dengan kehadiran Energen Champion SAC Indonesia di Mimika. Menurutnya, kompetisi tersebut sangat bermanfaat untuk anak-anak Papua. Khususnya Kabupaten Mimika yang jarang menjadi lokasi pilihan kompetisi akbar seperti ini.
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi pelajar paling akbar di Tanah Air. Diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Acara ini dipersembahkan dan didukung penuh oleh Energen Champion. Minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)