Cara Menentukan Kebutuhan Minum Air Putih dalam Sehari

| Penulis : 

Air putih harus dikonsumsi setiap hari agar kinerja tubuh tetap optimal. Air putih mengandung mineral yang selalu diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan metabolisme yang efektif. Umumnya, rekomendasi minum air per harinya adalah 2 liter per hari untuk orang dewasa.

Meski anjuran minum air putih yang sering didengar adalah 2 liter atau delapan gelas, kebutuhan air putih setiap orang dapat berbeda. Terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang memerlukan asupan air yang tak sama dengan orang lain. Simak cara menentukan kebutuhan minum air putih per hari berikut ini.

1. Berdasarkan Berat Badan

Kementerian Kesehatan telah merilis rekomendasi jumlah air putih yang dikonsumsi per hari berdasarkan berat badan. Semakin tinggi berat badan maka semakin banyak pula asupan air putih yang diperlukan. Ini karena orang ada sistem yang lebih luas dalam tubuh yang perlu menerima hidrasi.

Takaran air minum berdasarkan berat badan dapat dihitung dengan mudah. Untuk orang dengan berat badan 45 kilogram, takaran air yang diperlukan adalah 1,9 liter. Setiap peningkatan lima kilogram bobot tubuh berarti peningkatan 200 mililiter takaran air. Misalnya berat badan 50 kg berarti 2,1 liter air, 55 kg berarti 2,3 liter air, dan seterusnya.

2. Aktivitas Fisik dan Olahraga

Aktivitas fisik memacu dikeluarkannya cairan tubuh melalui keringat. Ketika kita berolahraga, maka kita perlu menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan air putih. Perhitungan yang disarankan adalah setiap 30 menit berolahraga dengan intensitas sedang, tambahkan 300 mililiter air ke dalam asupan air putih harian. Jika berolahraga di cuaca panas, tambahkan asupan air untuk mencegah dehidrasi.

Olahraga tentu mendorong otot kita bekerja secara intens. Otot aktif berkontraksi saat kita bergerak. Menariknya, masa otot terdiri dari 76% air. Maka dari itu, hidrasi diperlukan agar kontraksi otot berjalan normal sehingga kita terhindar dari nyeri otot.

Baca Juga: Manfaat Hidrasi untuk Mempercepat Proses Recovery

3. Konsumsi Makanan Tinggi Sodium (Garam)

Salah satu fungsi air putih dalam tubuh adalah memperlancar pembuangan zat sisa yang tak berguna bagi tubuh. Ketika kita mengonsumsi makanan yang tinggi sodium (garam), tubuh tidak dapat menyerap semua garam ke dalam tubuh. Terdapat sejumlah garam yang harus dibuang agar tidak membuat tekanan darah tinggi atau membentuk penyakit jantung.

Garam yang berlebih dibuang melalui urine. Maka dari itu, air putih berperan sebagai pembawa garam agar terbuang dari tubuh. Jika kebutuhan air tidak tercukupi, garam akan menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan gangguan. Maka dari itu, ketika makan makanan yang asin-asin, tingkatkan juga asupan air putih.

4. Kehamilan dan Menyusui

Ibu hamil dan menyusui perlu meningkatkan asupan air putih. Bagi ibu hamil, air putih berperan penting agar asupan nutrisi yang dimakan bisa tersalurkan ke ibu sekaligus janin. Karena ada dua penyaluran nutrisi yang terjadi dalam tubuh, maka hidrasi perlu ditingkatkan. Air putih juga membantu terbentuknya air ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin dalam perut ibu.

Bagi ibu menyusui, asupan air perlu diperbanyak karena air susu ibu (asi) terdiri dari 90% air. Ibu akan kehilangan banyak sekali cairan tubuh ketika menyusui. Maka dari itu untuk menjaga kesehatan ibu dan produksi asi, konsumsi air putih harus ditingkatkan.

Air putih yang dikonsumsi setiap hari harus mengandung mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Air putih yang mengandung mineral seimbang adalah Le Minerale. Sumber air Le Minerale juga merupakan mata air terpilih yang menghasilkan air dengan mineral alami yang membawa sederet manfaat. Le Minerale juga terjamin higienitas dan kualitasnya sehingga cocok dikonsumsi semua kalangan.

Populer

Mengenal Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat
Apa Itu Pace dalam Olahraga Lari?
Mengenal Lompat Jauh: Pengertian, Sejarah, Teknik dan Gaya
Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari