Kinesio tape merupakan perlengkapan yang sering dimanfaatkan oleh para atlet. Plester ini kerap digunakan sebagai penanganan cedera otot. Atlet mengandalkan plester ini karena mudah didapatkan dan praktis digunakan.
Sayangnya, kinesio tape masih disamakan dengan koyo biasa akibat sebutannya yaitu koyo atlet. Padahal fungsinya memiliki perbedaan. Simak penjelasan lengkap tentang kinesio tape berikut ini.
Apa itu Kinesio Tape?
Kinesio tape adalah plester yang dapat ditempelkan di bagian tubuh mana pun yang mengalami cedera. Umumnya plester ini hadir dalam bentuk gulungan dan memiliki warna-warni yang beragam. Kinesio tape berbahan kain katun dan nilon sehingga elastis.
Kinesio tape diciptakan oleh seorang ahli kiropraktik asal Jepang bernama dr. Kenzo Kase pada tahun 1979. Ia menciptakan plester ini sebagai alternatif lebih praktis dari perban tradisional.
Kegunaan Kinesio Tape
Fungsi utama kinesio tape adalah menangani cedera dengan mengurangi rasa sakit dan menstabilkan persendian. Cara kerja plester ini adalah dengan perlahan mengangkat lapisan atas kulit sehingga terbentuk ruang antara kulit dan otot. Proses tersebut yang dapat mengurangi rasa sakit akibat cedera.
Kinesio tape juga terbukti dapat melancarkan aliran darah di kulit dan mengurangi pembengkakan serta memar. Saat ini, kinesio tape juga dinilai bermanfaat untuk mencegah cedera dan menjadi perlengkapan untuk meningkatkan performa.
Kinesio tape memiliki kelebihan tidak membatasi pergerakan penggunanya. Bahan plester ini dibuat sangat lentur agar dapat menyesuaikan dengan elastisitas kulit. Berbeda dengan penggunaan perban tradisional yang mengurangi cedera dengan membatasi mobilitas.
Perbedaan dengan Koyo Biasa
Perbedaan mencolok antara kinesio tape dengan koyo biasa adalah bentuknya. Kinesio tape hadir dalam bentuk gulungan warna-warni yang panjangnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Koyo biasa umumnya berwarna cokelat dan berbentuk persegi panjang. Koyo biasa memiliki jangkauan area yang terbatas, berbeda dengan kinesio tape yang dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi cedera.
Kinesio tape berbahan kain katun dan nilon sehingga sangat elastis. Berbeda dengan koyo yang menggunakan bahan plester biasa. Koyo juga memiliki tambahan bahan aktif untuk menciptakan sensasi panas dan mengurangi rasa sakit. Kinesio tape tidak memiliki bahan aktif.
Kinesio tape dapat digunakan dalam jangka waktu 24 jam lalu diganti. Plester ini tahan air sehingga dapat tetap digunakan saat mandi. Hal ini berbeda dengan koyo yang rata-rata durasi penggunaannya hanya delapan jam dan tidak tahan air.
Pola Kinesio Tape
Terdapat beberapa pola umum yang digunakan agar manfaat kinesio tape menjadi maksimal. Pola juga dapat dikonsultasikan terlebih dahulu ke tenaga kesehatan agar sesuai dengan kondisi tubuh.
1. Pola ‘I’
Pola garis tegak ini digunakan untuk memberikan dukungan pada otot, tendon, dan ligamen. Pola ini bermanfaat terutama untuk area manset rotator, tendon achilles, dan kuadrisep. Umumnya pola ini juga ditempelkan di punggung untuk membantu mempertahankan postur tubuh yang baik.
2. Pola ‘X’
Pola ini digunakan ketika perlu melingkupi area tubuh yang luas seperti punggung. Pola ini juga digunakan untuk area otot yang berubah posisi saat ada pergerakan seperti siku dan lutut. Cara mendapatkan pola ini adalah dengan menumpuk dua plester dalam posisi menyilang.
3. Pola ‘Y’
Pola ini paling sering dipakai untuk mengurangi aktivitas otot yang bekerja berlebihan sehingga cocok untuk menangani cedera. Pola ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit dan inflamasi akibat cedera. Cara mendapatkan pola ini adalah dengan memotong sebagian dari plester menjadi dua dan biarkan bagian lainnya tidak terpotong.
4. Pola ‘kipas’
Pola ini umum digunakan untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi di tangan dan kaki. Pola ini akan meningkatkan aliran darah. Cara mendapatkan pola ini adalah dengan memotong sebagian dari plester menjadi empat sampai lima bagian seperti jari-jari.
Cara Pakai Kinesio Tape
Simak langkah-langkah menggunakan kinesio tape agar mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Bersihkan area yang akan ditempel kinesio tape dari kotoran, keringat, atau minyak tubuh. Jika perlu, cukur terlebih dahulu area yang berambut agar tidak mengurangi efektivitas plester.
2. Potong plester sesuai dengan pola yang diinginkan.
3. Tempatkan plester di area yang diinginkan sambil menarik plester agar merenggang. Ini penting agar kinesio tape menempel dengan rekat.
4. Gosok dan tekan plester ke arah luar selama beberapa detik agar plester menempel dengan sempurna.(*)