Mengikuti lomba atletik tentu perlu persiapan serius. Tak hanya sekadar memperbanyak latihan. Ada banyak aspek yang perlu diperlukan sebelum berlaga di atletik. Persiapan penting agar seseorang dapat menunjukkan performa terbaik sekaligus mengurangi risiko cedera.
Mayoritas orang hanya fokus pada persiapan fisik saja. Padahal ada hal-hal lain yang tak kalah penting dalam mempersiapkan diri mengikuti lomba atletik. Simak poin-poin penting berikut yang harus dilakukan sebelum berpartisipasi dalam lomba atletik.
1. Latihan Keras
Latihan fisik menjadi hal utama yang harus dikejar sebelum mengikuti lomba atletik. Latihan fisik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu. Latihan perlu dilakukan tidak hanya secara intens, tetapi juga konsisten. Tetapkan jadwal rutin untuk berlatih. Hindari berlatih terlalu berlebihan karena dapat menyebabkan sindrom overtraining.
Pastikan latihan fisik dilakukan secara efektif. Awali latihan dengan pemanasan lengkap yaitu pemanasan pasif, general, dan spesifik. Akhiri latihan dengan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan tak boleh ditinggalkan untuk mencegah cedera.
2. Persiapkan Berkas Dibutuhkan
Mengikuti kompetisi pasti melibatkan proses pengumpulan berkas. Gagal mengikuti kompetisi karena berkas yang tak lengkap tentu tidak diharapkan oleh siapa pun. Maka dari itu perlu perhatian mendetail pada keperluan berkas lomba.
Setiap kompetisi dapat memiliki persyaratan berkas yang berbeda-beda. Umumnya berkas yang diperlukan adalah formulir identitas, kartu identitas atau kartu pelajar, identitas rapor (untuk pelajar), akta kelahiran, dan kartu keluarga. Perhatikan kembali persyaratan berkas kompetisi yang diikuti agar tidak ada kendala dalam pemenuhan berkas.
Baca juga: Jangan Upload Berkas Sembarangan, Nanti Status Kamu Akan "Unverified"!
3. Persiapkan Peralatan dan Aksesoris yang Dibutuhkan
Performa saat berkompetisi atletik juga tak dapat dilepaskan dari peralatan dan aksesoris yang dikenakan. Peralatan dasar untuk menunjang kenyamanan berlomba antara lain sepatu atletik, paku spikes untuk sepatu, insole, dan lainnya. Aksesoris yang biasa dipakai seperti headband, manset, dan lainnya.
Sediakan pula perlengkapan seperti kinesio tape dan krim antinyeri otot jika diperlukan. Buat daftar perlengkapan yang perlu dibawa ke arena kompetisi agar tak ada yang tertinggal dan menghambat performa.
Baca juga: Kinesio Tape: Kegunaan, Pola, dan Cara Pakai
4. Istirahat yang Cukup
Istirahat jadi hal yang sangat penting bagi peserta kompetisi olahraga. Istirahat yaitu tidur adalah kesempatan tubuh melakukan pemulihan otot setelah intens latihan. Ketika tidur kurang, maka pemulihan otot juga tak maksimal. Ini berdampak pada berkurangnya manfaat latihan.
Setelah berlatih secara rutin, istirahatkan tubuh dari latihan terutama 24 jam menjelang perlombaan. Hindari berlatih intens ketika mendekati waktu kompetisi. Tindakan tersebut tidak akan meningkatkan performa secara signifikan. Namun, jelas akan membawa kelelahan pada tubuh yang dapat berdampak pada performa.
Artikel jurnal berjudul Sleep and Athletic Performance menunjukkan bahwa mayoritas atlet tak memenuhi kebutuhan tidur yang cukup. Waktu tidur yang disarankan adalah 7-9 jam. Dalam jangka panjang, urang tidur tidak hanya akan berdampak pada performa, tetapi juga pada kesehatan.
5. Persiapkan Strategi dan Taktik
Sebelum menyiapkan strategi dan taktik, ketahui dengan detail kondisi diri sendiri dan kompetisi yang diikuti. Bila perlu, pakai konsep SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) untuk memetakan kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman diri sendiri. Ini penting agar strategi dan taktik yang disusun sesuai dengan kondisi diri dan dapat mendukung kondisi saat di kompetisi.
Strategi dan taktik dapat berbeda-beda sesuai dengan kondisi individu. Pastikan strategi yang disusun telah diuji coba saat latihan agar tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri. Taktik yang disusun juga perlu disesuaikan dengan regulasi kompetisi yang ada.
Strategi menantang yang membawa hasil membanggakan dilakukan oleh Karsten Warholm. Sprinter asal Norwegia itu memegang rekor dunia lari rintang 400 meter tercepat. Pada 2019, ia mengatur strategi untuk berlatih selama 30 jam per minggu. Meningkat 10 persen dibandingkan porsi latihan sebelumnya. Strategi latihan yang dibicarakan bersama sang pelatih ini terbukti membawanya ke sederet capaian membanggakan.
6. Kelola Waktu Sebaik Mungkin
Pengelolaan waktu sebelum mengikuti kompetisi merupakan hal yang tak bisa disepelekan. Urutkan prioritas berbagai kepentingan agar pengaturan jadwal lebih mudah. Sebelum berkompetisi, tentu prioritas utama adalah meningkatkan performa diri.
Bagi individu yang juga memiliki kesibukan lain selain berlatih, upayakan menyelesaikan kewajiban sesegera mungkin. Bagi pelajar maka perlu menyempatkan waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Waktu untuk beristirahat juga sebaiknya dijadwalkan agar tidak disepelekan dalam menjalani hari. Jika perlu, tulis jadwal di buku agenda atau gunakan aplikasi penjadwalan agar pembagian waktu lebih tertata.
7. Atur Pola Makan
Pola makan menjadi aspek penting dalam persiapan mengikuti lomba. Pola makan perlu direncanakan agar memenuhi nutrisi yang dibutuhkan. Asupan nutrisi yang disiapkan bukan hanya protein. Karbohidrat, antioksidan, dan asam amino, vitamin, dan mineral lainnya juga perlu dikonsumsi secara seimbang. Ini penting agar kondisi tubuh tetap prima untuk menghadapi latihan dan tetap sehat sampai hari kompetisi.
Baca juga: Panduan Makan untuk Atlet Remaja
Baca juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari oleh Atlet
Upayakan untuk menghindari konsumsi junk food yaitu makanan yang tak mengandung banyak nutrisi. Junk food umumnya juga mengandung banyak zat tambahan yang tak menyehatkan. Perbanyak makanan bernutrisi seimbang yang dibuat dari bahan segar agar kebutuhan gizi terpenuhi.(*)