Makanan yang masuk ke tubuh diharapkan dapat mengandung manfaat besar. Khususnya bagi seorang atlet.
Untuk itu, atlet biasanya membuat daftar makanan yang baik dikonsumsi dan juga deretan makanan yang harus dihindari. Pasalnya, jika atlet ingin mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tampil dengan performa maksimal, maka ia harus mengindari makanan yang dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Makanan yang harus dihindari biasanya dapat menambah beban dan stres pada tubuh. Pada akhirnya menyebabkan seorang atlet mengalami penurunan performa dan meningkatkan kemungkinan terjadinya nyeri hingga cedera pada tubuh.
Berikut adalah deretan makanan yang harus dihindari oleh atlet agar dapat tetap tampil maksimal dan performa yang baik.
Baca Juga: Panduan Makan untuk Atlet Remaja
1. Soda
Soda sama sekali tidak mengandung nilai gizi dan sangat mengurangi kesehatan. Soda juga dapat merusak tulang, organ, dan fungsi optimal secara perlahan. Pasalnya, Soda biasanya mengandung pemanis buatan yang dapat menyebabkan berat badan bertambah dan bahkan menimbulkan masalah dengan kadar gula darah.
Menurut sebuah penelitian dari Purdue University berjudul Artificial Sweeteners Produce the Counter-Intuitive Effect of Inducing Metabolic Derangements, pemanis buatan dapat membodohi tubuh. Karena rasanya 100 kali lebih manis dari yang asli.
2. Alkohol
Alkohol dapat merusak hati dan tidak mengandung nutrisi apa pun untuk mendukung fungsi kesehatan tubuh. Selain itu, dampak yang ditimbulkan alkohol dapat membuat seseorang kehilangan kesadaraan keesokan harinya. Sehingga, atlet tidak akan dapat bertanding atau berlomba secara maksimal.
Alkohol memiliki banyak efek buruk pada kesehatan fisik. Terlalu banyak alkohol dapat menghambat pemulihan otot, mengganggu kemampuan motorik, dan mengurangi kekuatan dan kecepatan lari. Alkohol juga mudah membuat atlet dehidrasi karena bersifat diuretik.
Menurut ACM's Health Fitness Journal, alkohol juga menekan sistem kekebalan tubuh. Hal ini mengurangi kapasitas tubuh untuk pulih, sehingga meningkatkan risiko penyakit dan cedera.
3. Roti Putih
Pasta, nasi, dan roti putih sebenarnya bisa diterima sebagai penghasil energi tubuh, tetapi bukan pilihan yang bagus. Makanan olahan ini tidak mengandung nutrisi dan serat.
Roti putih dan makanannya diproses secara berlebihan, tidak alami dan tidak mengandung nutrisi yang benar untuk mendukung dan mengisi kembali tubuh. Makanan seperti ini menyebabkan kekurangan, peradangan, masalah pencernaan, ketidakseimbangan hormon, masalah gula darah, dan banyak lagi.
Tepung putih olahan dibuat dengan menghilangkan serat, bibit gandum, dan vitamin penting dari inti gandum. Yang tersisa adalah produk makanan olahan yang meningkatkan insulin dan berkontribusi terhadap penurunan energi dan penambahan berat badan.
Baca Juga: Deretan Makanan Penambah Energi
4. Makanan yang Dipanggang dan Desserts
Makanan yang dipanggang dan desserts seperti es krim, kue kering, kue kering, dan makanan serupa lainnya dipercaya tidak mengandung nutrisi nyata. Makanan-makanan itu dan mengandung banyak tepung halus dan gula.
5. Popcorn
Popcorn, yang kaya akan lemak tidak sehat, kadar natrium tinggi, dan terkadang mengandung bahan kimia, menjadi salah satu camilan yang tidak direkomendasikan bagi atlet. Khususnya bagi mereka yang sedang berlatih atau proses pemulihan dari latihan keras.
Selain itu, kantong popcorn khusus microwave biasanya dilapisi dengan asam perfluorooctanoic (PFOA), yang juga digunakan dalam panci Teflon. Sehingga memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan.
6. Makanan Kaleng
Meskipun makanan kalengan terasa enak, belum tentu lebih sehat dibandingkan camilan olahan lainnya. Beberapa makanan kalengan diproses sedemikian rupa dan kaya akan garam sehingga menutupi manfaat kesehatannya. Umur simpannya yang lama sudah cukup untuk dijadikan peringatan.
Menurut publikasi berjudul Low-Sodium Diet: Benefits, Food Lists, Risks karya Jillian Kubala, lebih baik mengonsumsi makanan rendah sodium atau buatan sendiri. Tubuh membutuhkan natrium, terutama saat mengeluarkan keringat selama sesi latihan agar dapat berfungsi dengan baik. Sebaliknya, terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
7. Makanan Tanpa Protein
Seorang atlet harus memiliki protein. Protein sangat penting untuk perbaikan dan penguatan jaringan otot. Penting untuk menjaga kecukupan, keseimbangan, dan variasi. Ini juga membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan rasa kenyang. Sehingga, makanan tanpa protein harus dihindari oleh seorang atlet.
Oatmeal mungkin merupakan sarapan terbaik, tetapi harus ditambahkan dengan makanan dengan protein. Misalnya, telur putih dan selai kacang.(*)