Lari gawang merupakan salah satu perlombaan halang rintang di mana atlet harus melompati serangkaian penghalang yang ditempatkan pada interval yang telah ditentukan.
Lari gawang telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade sejak ajang olahraga terbesar pertama itu diadakan di Athena pada 1896. Dalam edisi perdana tersebut, hanya ada satu disiplin lari gawang, yakni perlombaan lari 110 meter, bagi kategori putra. Acara ini berkembang selama puluhan tahun berikutnya, dengan perubahan format babak kualifikasi dan peningkatan jumlah finalis.
Perlombaan lari gawang putri baru diperkenalkan pada 1969. Awalnya, jarak lari gawang putri jauh lebih pendek dibandingkan sektor putra. Namun, kemudian diperpanjang menjadi 100 meter.
Jumlah rintangan perlombaan sektor putri juga bertambah. Dari yang awalnya delapan rintangan menjadi 10 dan ketinggian setiap rintangan dinaikkan dari 76,2 cm menjadi 83,8 cm. Sejak saat itu, lari gawang 100 meter telah menjadi bagian dari program Olimpiade hingga saat ini.
Baca Juga: Mengenal Lari Gawang: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Baca Juga: Macam-Macam Lari Gawang dalam Olahraga Atletik
Jarak bukanlah satu-satunya perbedaan antara disiplin lari gawang wanita dan pria. Ukuran gawang juga lebih tinggi di nomor putra dengan ukuran 106,7 cm dibandingkan wanita yang memiliki tinggi gawang 83,8 cm.
Mengapa Ketinggian Rintangan Berbeda untuk Kategori Pria dan Wanita?
Menurut International Association of Athletics Federations (IAAF), alasan mengapa rintangan diatur pada ketinggian yang berbeda untuk pria dan wanita adalah karena perbedaan biologis antara kedua jenis kelamin.
Dalam hal anatomi, pria umumnya lebih tinggi dan memiliki kekuatan tubuh bagian atas yang lebih besar daripada wanita. Pria memiliki otot rangka sekitar 50-60 persen lebih banyak dan proporsi serat kedutan cepat Tipe II yang lebih tinggi, dibandingkan dengan serat kedutan lambat Tipe I. Sehingga, tak heran jika pria secara fisik lebih eksplosif.
Baca Juga: Mengenal Peralatan yang Digunakan dalam Lari Gawang
Meskipun begitu, wanita lebih unggul dalam hal ketangkasan dan itu merupakan faktor penting dalam mengatasi rintangan. Para wanita, yang umumnya lebih pendek, mampu melewati rintangan lebih mudah daripada rekan pria mereka sehingga gerakan dan teknik adalah kunci yang berlawanan dengan kekuatan dan kecepatan.
Namun, beberapa komentator di dunia atletik percaya bahwa di era modern, ketika berbicara tentang rintangan sprint, perbedaan antara atlet pria dan wanita dapat diabaikan dan dari segi performa, hanya ada sedikit perbedaan di antara mereka di lintasan. (*)