Namanya Sang Ayu Putu Devitasari. Salah satu siswi asal Bali yang sukses mencetak prestasi. Dalam perlombaan Energen Champion SAC Indonesia 2022 Bali Nusra Qualifiers, pada Sepetember 2022 lalu, Sang Ayu menyabet juara untuk perlombaan nomor 80 meter putri. Saat itu, ia mewakili SMPN 1 Kintamani. Dan beraksi mengalahkan sekitar 350 orang dengan epik.

Tahun ini, Sang Ayu akan kembali ke lintasan Energen Champion SAC Indonesia. Namun ia mewakili almamater baru. Karena sudah lulus, Sang Ayu akan menjadi delegasi SMAN 1 Kintamani. Dan akan berlomba di nomor bergengsi 100 meter putri. Dengan menyimpan titel juara tahun lalu, tentunya Sang Ayu mengantongi target besar. 

Kira-kira, seperti apa yang kisahnya di dunia atletik dan bagaimana perjuangannya mencapai podium juara di Energen Champion SAC Indonesia? berikut interview SAC Indonesia bersama dengan Sang Ayu Putu Devitasari:

 

Q: Wah tahun ini ikut SAC Indonesia lagi kamu, padahal jauh banget dari Bali

A: Iya, awalnya kaget banget, ini SAC Indonesia makin jauh dari Bali. Tahun 2022 di Mataram, Lombok, nah tahun ini di Kupang, NTT. Tapi karena ada dukungan dari orang tua dan coach Putu Hery Supriadi, akhirnya ok untuk berangkat.

 

Q: Tahun lalu, Sang Ayu juara di nomor 80 meter dan tahun ini akan kembali ke persaingan 100 meter, nah apa sih harapan kamu di tahun ini?

A: Yang pasti, saya ingin bisa membanggakan orang tua, Bali, nama sekolah dan coach Hery. Karena, saya kebetulan mendalami nomor lari jarak pendek dari nomor 60 meter, ke 80 meter lalu sekarang 100 meter, jadi Sang Ayu berharap bisa memberikan yang terbaik.

 

Q: Bagaimana awal cerita kamu terjun ke dunia atletik?

A: Di atletik sudah dari kelas IV SD. Awalnya, hanya main-main di lapangan. Lalu saya melihat dua pelajar latihan, setelah itu saya kenalan kan. Namanya Kak Irena dan Budiarsini.

 

Q: Oh, Budiarsini yang kemarin juga ikut SAC Indonesia di 100 meter putri?

A: Iya, yang juara 100 meter putri di Bali Nusra. Nah, setelah kenalan itu saya mulai latihan dengan mereka. Sampai sekarang, mereka masih jadi panutan saya. Setelah itu saya mulai ikut perlombaan nomor 60 meter, lalu ada lompat jauh juga. Kira-kira setahun setelah awal latihan itu.

 

Q: Wah, setahun setelahnya sudah aktif ikut berbagai perlombaan ya?

A: Iya tapi sewaktu awal perlombaan belum menang, ya. Saya kalah. Di lompat jauh juga saya tidak mendapatkan juara. Sewaktu itu saya berpikir 'it's okey no problem' mungkin Tuhan belum mengizinkan saya untuk menjadi seorang pemenang. Tetapi saya tidak akan menyerah, saya tekunkan latihan, dan tambah porsi latihannya. Capek itu wajar, sakit itu proses dan bagi aaya menyerah itu pecundang! Lalu, saya naik ke kelas 6 SD saya ikut lagi kejuaraan tersebut, turun di 60 meter dan di lompat jauh. Mungkin setelah kedua kalinya, Tuhan mengizinkan saya untuk menjadi seorang pemenang. Dan saya mendapatkan juara di kedua nomor itu.

 

Q: Selama proses mendalami atletik itu pasti banyak cerita menarik ya, kalah atau menang, jatuh bangunnya juga

A: Iya, bener banget. Sebenarnya, kompetisi yang saya ceritakan tadi itu ada babak selanjutnya. Tetapi Covid-19 merebak. Akhirnya ditunda sampai dua tahun. Nah, waktu berlalu kan, saya duduk di kelas 9 SMP dan saya melanjutkan karier di olahraga basket. Dan sudah sampai Porprov. Bahkan saya ikut seleksi timnas U16. 

 

Q: Wah, waktu itu latihan atletiknya bagaimana akhirnya?

Saya masih latihan atletik waktu itu. Nah, setelah itu coach Hery memberikan informasi tentang SAC Indonesia 2022 di Mataram, beliau bilang 'Sang Ayu ini ada kejuaraan di Lombok, bapak daftarkan ya nak...'. Saya menjawab, 'waduh pak saya mengikuti Porprov basket pak saya sudah training center'. Tetapi saya berpikir juga, kalau kesempatan ini tidak datang dua kali. Saya akhirnya mengobrol sama orang tua, pelatih dan kakak. Akhirnya saya mengikuti SAC tersebut, yang latihannya dadakan juga. Hanya dua minggu. Karena saya latihan basket juga. Jadi waktunya harus dibagi.

 

Q: Wah, jadi SAC pengalaman besar dan berkesan bagi kamu, ya? 

A: Bener banget. Dan ada cerita menarik juga di sini. Saya tiba di Mataram sebelum SAC Indonesia digelar itu H-1. Digelarnya di GOR 17 Desember Mataram kan, saya mencoba lapangan di GOR 17 Desember Mataram itu. Mungkin banyak yang belum tahu kalau itu pertama kalinya saya mencoba lapangan tartan itu, ya di SAC saat kompetisi tahun lalu. 

 

Q: Pertama kali mencoba lapangan tartan di SAC Indonesia?

A: Yes, bener. Karena di Bali tidak ada lapangan tartan. Jadi yang pertama kali mencoba lintasan track and field tartan itu di SAC Indonesia 2022. 

 

Q: Awalnya kesulitan nggak?

A: Awalnya iya. Saya tidak tahu garis-garisnya. Saya mencoba track dengan teman saya waktu itu. Setelah linatasan 100 meter itu kan harusnya belok, nah saya mengikuti garis yang belok itu. Rasanya belum terbiasa, hampir saja saya ketabrak dengan teman saya. Di situ juga saya mendapatkan pengalaman. Nah, keesokan harinya, saya baru bertanding di SAC. 

 

Q: Lebih nervous tahun ini atau bagaimana?

A: Astungkare, tidak nervous. Tentunya diimbangi dengan latihan dan persiapan yang serius. Lalu ada banyak latihan dari coach Putu Hery. Saya juga sudah banyak berlatih.

 

Q: Tapi sudah siap ya untuk bersaing di musim baru Energen Champion SAC Indonesia?

A: Siap, semoga semua yang saya cita-citakan tercapai di gelaran tahun ini. Sampai jumpa di Kupang!

 

Energen Champion SAC Indonesia 2023 Bali Nusra Qualifiers akan diselenggarakan di Kupang NTT. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia tersebut akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2023. 

Energen Champion SAC Indonesia 2023 akan kembali dengan konsep kompetisi bertingkat. Dimulai di babak regional qualifiers dan National Championship. Juara dari babak regional qualifiers dari masing-masing daerah untuk tingkat SMA/Sederajat akan dilombakan di tingkat nasional dalam babak National Championship. Kemudian, juara dari babak National Championship akan mengantongi tiket untuk mengikuti training camp ke luar negeri.

Energen Champion SAC Indonesia 2023 siap dimulai. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia tersebut akan diselenggarakan di enam regional qualifiers. Mulai dari Sumatera, West Java, Bali Nusra, Jakarta Banten, East Java dan Central Java. (*)

Populer

Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat
Pengertian, Sejarah, dan Jenis Cabang Atletik
Lari Jarak Menengah: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat
Mengenal Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan