Memahami Peraturan Jalan Cepat

| Penulis : 

Jalan cepat adalah kompetisi jarak jauh yang mengharuskan seorang atlet berjalan dengan cepat. Menurut aturan, atlet dilarang melakukan gerakan berlari saat sedang melakukan jalan cepat. Bentuk dan teknik sangat penting dalam olahraga ini, karena atlet dapat dihukum jika melakukan gerakan seperti berlari. 

Lomba jalan cepat adalah olahraga kompetitif yang mencakup jarak mulai dari 3.000 meter hingga 100K. Sebagai olahraga Olimpiade, jalan cepat melibatkan banyak kecepatan. Pelari yang ingin lolos ke Olimpiade harus mempertahankan kecepatan setidaknya enam menit per 1,6 Kilometer selama jarak 20K atau 50K.

Bagaimana Aturan dalam Jalan Cepat?

Sesuai dengan namanya, peserta harus berjalan dengan cepat ke garis finis tanpa berlari. Sehingga, olahraga ini terikat oleh aturan ketat mengenai tekniknya. Perbedaan antara lari dan jalan cepat berasal dari atlet yang sering mengangkat kedua kaki saat melangkah dalam sprint. Dalam jalan cepat, atlet juga dilarang memposisikan kaki melayang seperti berlari. 

Perbedaan utama antara teknik jalan cepat dan bentuk jalan lainnya berkaitan dengan kepatuhan yang ketat terhadap peraturan yang dinilai oleh juri di sepanjang lintasan. 

1. Ada Aturan Mengangkat Kaki

Pertama-tama, satu kaki harus selalu menapak di tanah. Dalam hal ini, para juri lomba lari harus tetap memperhatikan kaki mereka. Mengangkat adalah pelanggaran yang berat dalam jalan cepat.

2. Aturan Kaki Lurus

Bagian yang rumit adalah bahwa atlet tidak dapat menekuk kaki depan mereka setelah menyentuh tanah, dan kaki tersebut harus tetap lurus hingga tubuh mereka melewatinya. 

3. Jarak

Jarak standar untuk lomba jalan cepat adalah 3000 meter dan 5000 meter untuk kompetisi dalam ruangan dan 5000 meter, 10.000 meter, 20.000 meter, serta 50.000 meter untuk perlombaan luar ruangan. 

4. Sistem Penalti di Kejuaraan Besar

Kejuaraan besar akan menampilkan juri jalan yang tersebar di sekitar lintasan sepanjang 2 kilometer. Selain ketua juri yang akan memegang tanda merah, delapan juri lainnya akan mengawasi para race walker untuk memastikan bahwa mereka mengikuti aturan.

Delapan juri yang memenuhi syarat lainnya (bukan ketua) akan memberikan tanda kuning kepada seorang atlet jika mereka ingin diberikan pengetahuan soal teknik dan kepatuhan terhadap peraturan, seperti saat lutut tertekuk atau kehilangan kontak terjadi. Tanda kuning tidak mendiskualifikasi pemain.

5. Kartu Kuning dan Merah

Lima hingga sembilan juri lomba berjalan memeriksa balapan dengan mata telanjang, tergantung pada kategori acara. Ada tanda yang berisi simbol yang menunjukkan 'kehilangan kontak' (~) dan 'lutut tertekuk' (<).

Jika atlet menerima tanda kuning, juri akan memperhatikan teknik atlet. Juri kemudian akan memberikan kartu merah jika mereka yakin bahwa atlet tersebut tidak mengikuti aturan.

Jika atlet menerima tiga peringatan dari juri yang berkualifikasi berbeda, termasuk juri ketua, atlet akan didiskualifikasi. Atlet yang didiskualifikasi akan diperlihatkan dengan tanda merah. 

Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Jalan Cepat?

Untuk menghindari cedera, kamu harus selalu memulai melakukan tempoi jalan cepat dengan lambat dan secara bertahap meningkatkan kecepatan.

Pertimbangkan secara bertahap untuk meningkatkan kecepatan berjalan dengan memasukkannya ke dalam latihan saat ini. Selama 10 menit pertama dari jalan biasa, berjalanlah dengan kecepatan yang nyaman.

Kesalahan yang Harus Dihindari

Agar jalan cepat dapat dilakukan, teknik khusus harus digunakan untuk memastikan bahwa setidaknya satu kaki tetap berada di tanah saat bergerak sangat cepat. Untuk menghindari diskualifikasi, atlet harus berhati-hati agar tidak melakukan dua kesalahan yang melanggar peraturan. (*)

Populer

Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari
Apa Itu Pace dalam Olahraga Lari?
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat
Pengertian, Sejarah, dan Jenis Cabang Atletik
Mengenal Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan