Technical meeting (TM) diadakan menuju Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia Menuju Papua Qualifiers. Digelar pada Rabu (5/10) di aula Sentra Pendidikan, Mimika. Para perwakilan dari semua sekolah berkumpul untuk mendapatkan pengarahan regulasi lomba, Serta mendapat bimbingan tentang psikologi olahraga.
Dalam kesempatan ini, penjelasan soal regulasi pertandingan dibimbing oleh Fudi Setiyono, technical delegate yang bertugas di Papua Qualifiers nanti. Mulai dari aturan lintasan, penggunaan baju olahraga, hingga roll call dijelaskan secara mendalam pada perwakilan peserta. Beberapa dari mereka juga aktif memberikan usulan.
Para perwakilan peserta dan tim ofisial dari sekolah yang hadir mengaku cukup terbantu dengan adanya TM kali ini. Pasalnya, banyak siswa mereka yang baru terjun dan mendalami olahraga atletik. Sehingga bertanding di Mimika Sports Complex (MSC) menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah.
“Kami sangat berterima kasih. Karena saya sudah 19 tahun di Timika. Belum ada kompetisi seperti ini. Ada, tapi baru satu kali dan tingkatnya berbeda. Jadi dengan adanya acara ini, kami sangat antusias. Saya optimis event ini bisa maju ke depannya,” ujar Adrias Liow, guru olahraga SMAN 5 Sentra Pendidikan.
Adrias juga memuji adanya event Energen Champion SAC Indonesia. Menurutnya dengan acara ini atletik pasti akan lebih dikenal lagi. Lantas makin berkembang di Indonesia. Khususnya Papua.
“Bukannya tidak ada, tapi belum banyak berkembang. Untuk anak-anak yang mencintai atletik ini saya lihat belum banyak. Karena belum ada kejuaraan-kejuaraan yang seperti ini. Lebih dominan ke basket, voli futsal. Karena itu kan tiga olahraga yang sering di pertandingan,” lanjutnya.
Hal yang sama juga diungkap oleh Ani Yoslinda Waromi, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dari SMP YPJ Kuala Kencana. Menurutnya, belum banyak event seperti Energen Champion SAC Indonesia digelar di Mimika. Bahkan hampir tidak ada.
“Jadi event ini menjadi kesempatan yang berharga untuk anak-anak untuk bertanding dan berkompetisi jadi mereka akan tahu bagaimana pengalaman tentang olahraga. Khususnya tentang atletik,” ungkap Ani.
Di SMP YPJ Kuala Kencana, Ani sampai harus menyeleksi siswanya. Karena yang mendaftar cukup melimpah. Meskipun persiapannya sangat singkat. Terlebih lagi, peserta didik Ani sangat antusias mengikuti kompetisi ini.
“Sebenarnya kalau di Papua, olahraga itu sangat diminati anak-anak. Untuk membimbing anak-anak juga tidak sulit. Jadi kami beri contoh saja, mereka langsung mau mencoba. Secara teknik mereka bisa,” lanjut Ani.
Namun, Ani menyayangkan satu hal. Yakni kurangnya pembinaan. Padahal Ani percaya bahwa banyak anak Papua yang memiliki bakat atletik bisa dipoles dan dilatih. Agar, anak-anak Papua mengerti arah mengembangkan karier dan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi.
Selain menyepakati jadwal dan pengarahan regulasi, ada juga agenda Parents Gathering sebelum Papua Qualifiers digelar. Sesi kali ini dibawakan oleh Shaleh Angga, psikolog olahraga untuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Indonesia Timur.
Masih seputar kompetisi pelajar dan olahraga, Shaleh Angga menyarankan agar orang tua tidak menunjukkan ekspektasi yang berlebihan terhadap anaknya. Apalagi sampai memaksa sang anak untuk terjun ke dunia olahraga. Orang tua juga harus tahu bahwa setiap anak memiliki kompetensi dan kapasitas yang berbeda.
Papua Qualifiers akan digelar pada 7-9 Oktober di Mimika Sports Complex (MSC). Papua merupakan tuan rumah kedua bagi Energen Champion SAC Indonesia 2022.
Sebelumnya, Energen Champion SAC sukses menggelar Bali-Nusra Qualifiers di Mataram. Karena berhasil menggaet 3.898 lebih siswa. Harapannya, Papua Qualifiers juga akan menyusul kemeriahan Energen Champion SAC di Mataram.
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi pelajar paling akbar di Tanah Air. Diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Acara ini dipersembahkan dan didukung penuh oleh Energen Champion. Minuman coklat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)