Juara Energen Champion SAC National Championship mengunjungi Western Australian Athletics Stadium, pada Kamis, 2 Maret 2023. Di tempat ini, para Champion SAC berlatih dengan coach dari Western Australian Institute of Sport (WAIS) dan mantan atlet atletik Australia. Yakni Grant Ward dan Lyn Foreman.
Western Australian Athletics Stadium dibuka pada Mei tahun 2009. Stadion tersebut dibangun berdasarkan standar IAAF yang ketat dan mengakomodasi disiplin lintasan dan lapangan. Western Australian Athletics Stadium juga menjadi rumahnya para atlet dari WAIS dan menjadi kantor pusat Athletics West.
Tentunya ini menjadi pengalaman berharga bagi para Champion SAC Indonesia. Pasalnya, mereka baru mencoba stadion atletik di luar Indonesia untuk pertama kalinya. Menurut mereka, Western Australian Athletics Stadium memiliki fasilitas yang lengkap dengan lintasan yang cukup berbeda.
“Fasilitasnya lengkap soalnya stadion ini juga jadi kantor pusat atletiknya Western Australia. Tapi lintasannya tipis banget. Sebenarnya enak juga tapi merasakan ada perbedaan. Tentunya menjadi pengalaman baru sih,” ungkap Muhammad Rizki Edi Saputra, Champion SAC dari MAN 2 Gresik.
Selain itu, para Champion SAC Indonesia juga berharap ke depannya stadion atletik di Indonesia memiliki standar fasilitas serupa. Demi menunjang kenyamanan atlet dalam berlatih dan berkompetisi.
“Saya berharap stadion atletik di indonesia dijaga dan dirawat. Tidak hanya oleh PASI. Melainkan kita juga sebagai atlet dan pelajar yang lain. Lebih dijaga peralatan dan kebersihannya. Agar nggak ada lagi yang hancur dan lintasannya nggak lagi menggelembung,” kata Firli Sahputra, juara lompat jauh dari SMKN 2 Medan.
Hal serupa diungkap oleh Winney Maharati Ruung. Juara lompat jauh putri dari SMAN 1 Tanjung yang turut merasakan Australia Tour dan berkunjung Western Australian Athletics Stadium. Tentunya, Winney melihat banyak perbedaan.
Baca Juga: Day 1 Australia Tour: Kunjungi AGWA dan Latihan Bareng di Perth
“Lebih diperbaiki lagi dan kalau masih belum pakai standar lapangan berstandar tartan mungkin harapan ke depannya bisa diubah. Karena agar atlet-atlet daerah lebih terbiasa berlatih dengan standar lapangan yang umum. Karena tidak hanya di Indonesia, di luar negeri juga standarnya memakai tartan,” kata Winney.
Para juara Energen Champion SAC National Championship 2022 akan menghabiskan waktu selama sembilan hari untuk Australia Tour. Mulai 1 - 9 Maret. Mereka akan mengunjungi The University of Western Australia (UWA) dan Western Australia Institute of Sport (WAIS) untuk training camp dan mencoba fasilitas olahraga di sana.
Energen Champion SAC Indonesia 2022 sukses menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). Sejak akhir September hingga pertengahan Desember. (*)