Lompat jauh merupakan salah satu cabang nomor olahraga atletik. Cara memainkan lompat jauh adalah atlet harus melakukan lompatan sejauh mungkin untuk menjadi juaranya.
Seorang atlet harus melakukan lari sejauh 40 meter. Kemudian, melakukan tolakan dan melompat ke dalam bak pasir. Dalam lompat jauh, setiap peserta memiliki tiga kali percobaan lompatan.
Menurut laman resmi Olympic Games, lompat jauh termasuk dalam jajaran nomor lapangan yang paling sulit dikuasai. Untuk menguasai lompat jauh dan mendapat hasil maksimal, para peserta bisa memilih untuk menggunakan satu diantara tiga jenis gaya.
Tiga gaya dalam lompat jauh adalah jongkok (tuck), gaya melayang di udara (walking in the air) dan gaya menggantung (hang style). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing gaya dalam lompat jauh.
1. Gaya Jongkok (tuck)
Gaya jongkok bisa dibilang menjadi salah satu teknik lompat jauh paling mudah dan tertua. Untuk menggunakan gaya ini, para pelompat jauh wajib menekuk lutut saat sudah berhasil melompat tanpa pelanggaran dari papan lepas landas.
Saat mendarat pelompat jauh sebisa mungkin untuk menempatkan bagian luar tumit di bak pendaratan. Untuk keunggulannya sendiri, gaya jongkok bisa membuat pelompat jauh mendapat kecepatan maksimal.
Baca Juga: Mengenal Lompat Jauh: Pengertian, Sejarah, Teknik dan Gaya
2. Gaya Berjalan di Udara (walking in the air)
Salah satu gaya yang paling sering ditemui dalam perlombaan lompat jauh adalah gaya berjalan di udara. Gaya ini mirip seperti seseorang ketika berjalan. Ketika pelompat jauh melakukan lepas landas, kaki digerakan seperti sedang melangkah.
Kemudian, dalam posisi akan mendarat, kedua kaki ditempatkan lurus ke depan dengan posisi badan dan lengan ditekuk ke bagian depan. Gaya ini disebut-sebut dapat menghasilkan lompatan terjauh.
Baca Juga: Mengenal 4 Teknik Dasar Lompat Jauh
3. Gaya Menggantung (hang)
Para atlet menyebut gaya menggantung merupakan gaya paling keren dalam lompat jauh. Sesuai dengan namanya, gaya menggantung memposisikan tubuh pelompat jauh menggantung di udara.
Untuk menggunakan gaya ini, para peserta wajib memposisikan tubuh dengan tegak sesaat setelah bertumpu pada papan lepas landas. Selanjutnya angkat tangan dengan posisi kaki ditekuk ke bagian belakang.
Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang).
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)