Lari estafet merupakan salah satu nomor primadona dalam Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia. Setiap qualifiers, perlombaan estafet selalu yang paling ditunggu-tunggu penonton. Terutama untuk nomor 4x100 meter. Baik sektor putra maupun putri. 

Estafet menjadi satu-satunya nomor beregu dalam kompetisi Energen Champion SAC Indonesia. Cara kerja perlombaannya sederhana. Masing-masing anggota dalam setiap tim estafet wajib mengoper tongkat hingga ke garis finis. Tentunya dengan berbagai aturan. 

Setiap tim tak boleh keluar lintasan yang sudah ditentukan. Juga, tongkat estafet hanya bisa dioper dalam area bernama wissel zone (zona pergantian). Sama seperti nomor atletik lainnya, tim yang memiliki catatan waktu tercepat yang bisa meraih juara. 

Baca Juga: Tim Estafet Putra SMAN 5 Karawang Incar Tiket ke Australia

Nah, sama seperti zona pergantian yang punya sebutan wissel zone, tongkat estafet juga punya istilah keren. Sebutannya adalah baton. Yang pada era modern terbuat dari besi ringan atau aluminium. 

Lari estafet modern dimulai di Amerika Serikat sekitar tahun 1883. Awalnya perlombaan ini menggunakan bendera kecil sebagai benda yang dioper oleh para peserta. Sayangnya, penggunaan bendera dalam lari estafet dianggap tidak praktis. 

Ada suatu masa di mana pelari estafet cukup untuk menyentuh atau disentuh oleh pendahulunya agar bisa melanjutkan pertandingan. Sampai kemudian, tongkat berongga yang terbuat dari kayu atau plastik diperkenalkan pada tahun 1893. Dan berkembang hingga baton besi yang digunakan saat ini. 

Baca Juga: Newbie di Atletik, Tim Estafet SMAN 1 Cisaat Tembus National Championship

Ada banyak jenis estafet. Seperti estafet sprint medley, yang mengharuskan setiap pelari berlari dengan jarak yang semakin jauh. Seperti 200 meter, 400 meter, 800 meter, dan seterusnya. Namun Energen Champion SAC Indonesia melombakan tiga nomor relays, yaitu 8x50 meter (SD/Sederajat), 5x80 meter (SMP/Sederajat) dan 4x100 meter (SMA/Sederajat). 

Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). 

Baca Juga: Sejarah Lari Estafet: Dipakai Mengirim Pesan oleh Peradaban Kuno

Ini merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

Populer

Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari
Mengenal Tiga Gaya dalam Lompat Jauh
Mengenal Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Lari Jarak Menengah: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat
Lempar Cakram: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Aturan dan Manfaat