Alviora Aurel sukses mencuri perhatian. Setelah menjadi yang terbaik di 80 meter putri Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - Jakarta-Banten Qualifiers. Dalam babak final yang digelar pada Minggu (20/11) sore, adik kandung penggawa Persebaya Alta Ballah dan siswi SMPN 8 Tangsel ini mengantongi catatan waktu 11,31 detik.
Perlombaan yang berlangsung di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur itu memang berlangsung sengit. Vio, sapaan akrabnya, ditempel ketat Anak Agung Istri Anom Pradnya. Siswi SMPN 80 Jakarta yang finis di urutan kedua dengan catatan waktu 11,42 detik. Sementara Shifa Sulestiawati asal SMPN 7 Jakarta finis ketiga dengan catatan waktu 11,49 detik.
BACA JUGA: National Championship Menanti Delegasi Jakarta-Banten Qualifiers
Meskipun masih muda, jam terbang Vio tak perlu diragukan lagi. Ia sudah menekuni atletik sejak masuk SMPN 8 Jakarta. Terhitung tiga tahun lamanya. Saat SD, Vio sering disebut oleh temannya memiliki lari yang kencang.
“Akhirnya saya berpikir, ‘wah boleh juga ke atletik.’ Dari situ saya memiliki keinginan untuk terjun ke atletik," cerita Vio selepas lomba.
Bak gayung bersambut, minat Vio terhadap dunia atletik disambut positif oleh sekolah. SMPN 8 Jakarta ternyata memiliki ekstrakurikuler atletik. Dari sinilah, Vio makin intens berlatih. Mimpinya untuk menjadi atlet atletik nasional, mulai dipupuk sejak dini.
"Saya dasarnya memang suka sekali dengan olahraga. Sebelum masuk ke atletik, saya juga sempat ingin mencoba sepak bola putri. Dulu pernah main bola dengan Kak Alta. Waktu SD dan awal SMP," aku putri mantan pesepak bola asal Liberia, Anthony Jomah Ballah tersebut.
BACA JUGA: Juara Nasional Energen Champion SAC Indonesia 2022 Diberangkatkan ke Australia
Sebelum keluar sebagai juara di sprint 80 meter putri, Vio sudah menonjol di babak penyisihan. Dia mencatat waktu terbaik kedua dengan perolehan 11,52 detik. Sedangkan posisi pertama diduduki Shifa. Namun Vio mampu membalik keadaan saat final. Siswi kelas IX ini berhasil finis pertama. Catatan waktunya pun lebih tajam dibandingkan babak penyisihan.
Vio siap terjun kembali di SAC pada tahun depan. Tentunya sudah masuk ke jenjang SMA. Atmosfer lomba akan berubah. Persaingan lebih ketat. Jaraknya lebih panjang. "Saya siap turun lagi. Apalagi SAC ini seru banget. Ternyata sekeren ini. Ramai juga," sanjung pelajar yang menyukai mata pelajaran seni budaya dan Bahasa Inggris tersebut.
Sementara itu, Nuby Alfarizi dari SMPN 6 Jakarta menjadi pemenang di sprint 80 meter putra. Dengan catatan waktu 9,86 detik. Siswa SMPN 95 Jakarta, Muhammad Pasha Arjuna, berada di belakang Nuby. Dengan catatan waktu 10,04 detik. Sedangkan di posisi ketiga ada Muhammad Alan Sori dari SMPN 136 Jakarta. Yang berhasil finis dengan waktu 10,07 detik.
Energen Champion SAC Indonesia - Jakarta-Banten Qualifiers berlangsung pada 18-20 November di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Tanah Air itu diikuti 3.000 siswa yang berasal lebih dari 200 sekolah di Jakarta dan Banten. Mulai jenjang SD, SMP hingga SMA. (Muhammad Syafaruddin)