Sumatera Utara memang gudangnya atlet berprestasi, termasuk di cabor atletik. Provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia itu memiliki Sukraj Singh. Ia adalah mantan atlet kebanggaan Sumatera Utara pemegang rekor tolak peluru putra di Indonesia.
Sukraj Singh memegang rekor tersebut sejak tahun 2000. Dengan jarak tolakan 16,87 meter. Sampai saat ini, rekor tersebut belum ada yang memecahkan. Sukraj Singh pun turut hadir di pembukaan Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - North Sumatera Qualifiers, Jumat (11/11).
Didampingi oleh Parluatan Siregar, Sukraj menyapa para peserta dan penonton yang hadir di Stadion Universitas Negeri Medan (Unimed). Tentunya, mereka begitu antusias ketika melihat Sukraj. Tak sedikit para penonton yang bersorak dari kejauhan.
“Saya rindu sekali melihat kejuaraan ramai seperti ini. Apalagi pesertanya pelajar. Saya berharap nantinya akan ada pemecah rekor baru lahir dari sini. Khususnya di sektor putra. Saya juga ingin ada yang bisa memecahkan rekor saya di masa depan. Yang mungkin lahir dari event ini,” kata Sukraj.
BACA JUGA: Tak Sabar untuk Berprestasi di Energen Champion SAC Indonesia
Pasti banyak potensi terpendam di Sumatera Utara. Itu lah yang dipercaya Sukraj. Hanya saja, kejuaraan di Indonesia masih sedikit. Tak banyak yang bisa diikuti. Membuat generasi penerus atletik di Sumut menjadi sulit berkembang.
“Dengan kompetisi ini kami sebagai pelatih dan orang-orang yang bergerak di dunia atletik menjadi tahu. Rupanya banyak anak-anak yang ingin berprestasi di atletik. Kalau bisa Energen Champion SAC Indonesia jangan tahun ini saja. Setiap tahun saya inginnya ada kompetisi,” kata atlet yang membawa pulang medali perak SEA Games tahun 1999.
Menurut Sukraj, kompetisi adalah pemacu agar anak rajin berlatih dan melakukan persiapan diri. Pasalnya, Sukraj juga tumbuh dengan berbagai kompetisi. Dengan banyak kompetisi yang digelar, rekor akan pecah lebih cepat. Target prestasi atletik di Indonesia pun dapat naik setiap kurun waktu tertentu.
“Kebetulan orang tua saya adalah atlet tolak peluru. Ditambah di kuil kami itu sering diselenggarakan kejuaraan tolak peluru. Setahun sekali. Jadi pada masa itu, anak-anak yang ingin menjadi juara ya harus latihan,” kata Sukraj.
“Event itu penting sekali. Kalau tidak ada event, jadinya anak-anak tidak tahu mau mempersiapkan apa,” tambah Sukraj.
BACA JUGA: Sumatera Utara Sudah Rindu Event Atletik Seakbar Energen Champion SAC Indonesia
Nama Sukraj Singh masih melambung di dunia atletik. Ia dua kali mengantongi medali perak. Tepatnya pada SEA Games 1997 di Jakarta dan SEA Games 1999. Rekor terjauhnya saat ini dicatatkan dalam kejuaraan PON XV yang digelar di Jawa Timur pada 2000. Namun, Sukraj cedera tulang punggung di tahun yang sama. Membuatnya pensiun lebih awal.
Meskipun begitu, ia saat ini menjadi pelatih atletik ternama di Sumut. Sukraj juga punya mimpi besar. Agar anak-anak Ibu Pertiwi, terutama di Provinsi Sumut, agar terus memupuk bakatnya.
“Karena hal terbaik dalam hidup saya adalah ketika Merah Putih berkibar di ajang internasional. Saya yakin di luar sana banyak anak muda yang menginginkan Merah Putri lebih berjaya lagi,” pungkasnya.
BACA JUGA: Delegasi SMA Muhammadiyah 9 Aek Kanopan Terbaik di Lompat Jauh Putri!
Energen Champion SAC Indonesia menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)