Lari merupakan salah satu kegiatan yang terlihat sangat sederhana. Tetapi sebenarnya ada beberapa cara lari yang benar. Khususnya bagi para pemula, cara lari yang benar dapat menghindarkan seseorang dari cedera.
Bagi pemula, lari mungkin tampak sederhana, tetapi ada banyak hal yang harus dilakukan.
Bentuk tubuh saat lari yang benar saat berlari melibatkan seluruh bagian atas, dari kepala hingga kaki.
Mempelajari cara memperbaiki postur tubuh saat berlari dapat membantu pelari terhindar dari cedera, nyeri, dan kelelahan. Bahkan, jika satu bagian tubuh tidak sejajar, hal ini dapat mengganggu lari.
Kali ini, sacindonesia.com akan membahas mengenai delapan cara lari yang benar agar pemula dapat mengindari dan tingkatkan pace.
Baca Juga: Macam-macam Lari dalam Olahraga Atletik
8 Cara Lari yang Benar
Teknik yang baik sangat penting bagi banyak pelari. Ada banyak cara kecil untuk meningkatkan teknik lari yang dapat membuat performa berlari lebih baik dari biasanya. Penyesuaian sederhana seperti penempatan bahu, kepala, dan lengan dapat sangat membantu menjadi pelari yang tidak mudah cedera.
1. Jaga kepala tetap tegak
Berlari dengan kepala menunduk dapat menyebabkan nyeri leher yang parah atau menciptakan kebiasaan buruk yang sulit dihentikan. Leher yang berada dalam posisi ini dapat menegang, yang dapat menimbulkan nyeri di kemudian hari.
Pelari harus berlari dengan kepala tegak, dengan fokus ke tanah sejauh 3 meter hingga 4,5 meter di depan. Melakukan hal ini dapat memastikan kepala berada pada posisi yang benar dan akan lebih kecil kemungkinannya untuk menabrak sesuatu.
Baca Juga:
2. Pertahankan postur tubuh yang baik
Menjaga postur tubuh yang baik sangat penting untuk teknik. Penlari ingin melibatkan inti tubuh dengan menarik perut sambil menjaga tubuh tetap lurus dan bahu ke belakang. Memiliki postur tubuh yang buruk saat berlari tidak akan memungkinkan otot-otot bekerja dengan baik, yang mengakibatkan ketegangan pada leher, bahu, dan punggung.
3. Rilekskan bahu
Posisi bahu sangat penting. Putar bahu ke belakang dan ke bawah sehingga punggung sekarang tegak. Posisi ini akan melibatkan inti tubuh dan mencegah tubuh membungkuk. Mencondongkan tubuh terlalu jauh ke belakang atau ke depan saat berlari dapat mengakibatkan cedera pada punggung bawah.
Baca Juga: Lari Jarak Menengah: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat
4. Jaga lengan di samping tubuh
Pelari tidak boleh membiarkan lengan berayun ke samping, karena hal ini akan mengeluarkan energi berlebih. Sebaliknya, pelari harus menempatkannya secara strategis sehingga berada di samping tubuh dan berayun ke depan dan ke belakang.
Ingatlah bahwa saat lengan berayun, lengan tersebut harus bergerak berlawanan arah dengan kaki. Saat kaki melangkah ke depan, lengan yang sesuai dengan sisi tubuh tersebut akan bergerak ke belakang. Gerakan ini membantu menyeimbangkan tubuh dan membuat setiap langkah lebih efisien.
5. Tekuk siku
Agar dapat berlari dengan benar, siku harus tertekuk. Menjaga siku di antara sudut 70 derajat dan 110 derajat dapat berdampak positif pada cara berlari dengan membantu tubuh tetap seimbang. Menekuk siku dalam rentang gerakan yang ditentukan ini juga akan membantu mengurangi tekanan pada kaki dan pinggul.
6. Genggam tangan dengan longgar
Ada baiknya melakukan apa yang membuat nyaman, tetapi juga harus menyadari apa yang mungkin memperlambat. Mengepalkan tangan saat berlari bisa membuat tubuh kelelahan karena ini memusatkan energi ke satu tempat. Ini bisa membuat lari lebih pendek dan lambat.
Salah satu kiat lari terbaik adalah bersikap rileks. Biarkan tangan jatuh ke posisi menggenggam ringan, hampir seperti kepalan tangan.
Pelari ingin posisi ini terasa alami dan nyaman dan tidak ingin ada ketegangan di tangan. Mencengkeram tangan dengan longgar akan membantu menghemat energi dan mempertahankan kecepatan.
7. Jaga lutut Anda tetap longgar
Sadari posisi lutut saat berlari. Melakukan hal ini dapat membantu seluruh tubuh. Beberapa orang berpikir bahwa berlari dapat melukai sendi, terutama lutut. Sebaliknya, berlari terbukti dapat melawan radang sendi jika dilakukan dengan benar.
Menjaga lutut sedikit terangkat dan longgar di setiap langkah akan membantu kaki menghasilkan gerakan yang lebih lancar. Posisi ini akan memungkinkan lutut menyerap benturan kaki yang menyentuh tanah dengan lebih efisien.
8. Jaga langkah tetap ringan dan rendah ke tanah
Saat berlari, langkah harus terasa mudah dan ringan, memastikan setiap hentakan kaki dilakukan dari bola kaki. Dengan cara ini, pelari dapat menyeimbangkan berat badan secara merata dari kedua kaki.
Jika pelari mengambil langkah yang lebih pendek, kemungkinan besar pelari akan mendarat dengan kaki di bawah tubuh. Ini membantu untuk memiliki lebih banyak keseimbangan dan kontrol.
Memiliki langkah yang lebih pendek dan lebih ringan secara keseluruhan akan mengeluarkan lebih sedikit energi sehingga dapat berlari lebih cepat dan lebih lama.
Mengapa postur lari yang baik itu penting?
Posisi yang benar saat berlari sangat penting untuk mencegah cedera.
Umumnya, posisi yang paling nyaman untuk kepala dan lengan adalah hal yang tepat. Penting bagi pelari untuk berusaha mencapai postur lari yang benar, menemukan keseimbangan antara kenyamanan dan teknik, dan jika memulai dengan kebiasaan buruk dalam postur lari, kebiasaan tersebut akan sulit dihilangkan.
Pelari lambat dengan postur yang benar cenderung tidak mengalami cedera dibandingkan pelari cepat dengan postur yang salah. Berlari dengan cara yang benar dapat mencegah nyeri, sakit leher dan punggung, serta cedera kaki. (*)