Nama Yad Hapizudin baru-baru ini kembali trending. Utamanya di kalangan pelajar pegiat atletik. Karena meraih juara di 13th ASEAN School Games 2024, siswa MA Al Ijtihad Danger, NTB itu jadi berita lagi. Bayangkan saja, ia meraih medali emas 1.500m putra untuk pertama kali.
Yad berhasil mengalahkan pelari-pelari junior dari negara ASEAN yang lain dengan catatan waktu 4 menit 5,85 detik. Pesaing terberatnya datang dari Vietnam. Yang menduduki posisi kedua dan ketiga. Mereka adalah Luong Binh Duong dan Nguyen Hoang Thinh. Sementara pelari dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Laos jauh di belakang.
"Perlombaan ASEAN School Games tahun ini seru sekali," kata Yad, saat dihubungi melalui sambungan di telepon, usai menjuarai 1.500m putra.
13th ASEAN School Games 2024 digelar di Da Nang, Vietnam. Tepatnya pada 31 Mei-9Juni 2024. Yad sudah di sana sejak 2 Juni 2024. Ia baru berlomba 5 Juni 2024. Selama tiga hari di Vietnam, Yad menghabiskan banyak waktu dengan jalan-jalan dan main ke pantai.
Kebetulan, Da Nang letaknya di pesisir. Dan berbatasan langsung dengan Laut Vietnam Timur. Yang memang terkenal cantik. Untuk ke tepi laut, hanya butuh waktu 5-10 menit saja dari pusat Kota Da Nang. Bisa ditempuh pakai kendaraan pribadi, maupun transportasi umum.
Baca Juga: Pulang ke Lombok Bawa Medali, Yad Hafizudin Disambut Bak Pahlawan
"Sekarang ke luar negeri jadi salah satu kegiatan favorit, bisa lomba, bisa jalan-jalan, belajar banyak hal baru juga," tutur Yad.
Perjalanan ke Vietnam merupakan kali ketiga Yad ke luar negeri. Yang pertama, Yad pergi ke Australia bersama SAC Indonesia. Saat itu ia menjadi juara SAC Indonesia 2022 National Championship. Ia unggul untuk nomor 1.000m putra. Karena memeluk gelar champion, siswa kelas 12 tersebut memperoleh reward jalan-jalan dan TC ke Perth, Australia.
Tapi di sana Yad juga ikut kompetisi. Namanya Athletics West Track and Field State Championship. Kompetisi atletik junior paling bergengsi se-Australia Barat. Ia bersaing dengan atlet-atlet atletik muda terbaik Negeri Kanguru. Sayangnya, saat itu Yad belum juara.
"Waktu ke Australia itu turun di nomor 1.500m dan 400m, tapi urutan ke-6. Tapi nggak apa-apa, saya pertama kali ke luar negeri, jadi banyak belajar juga," kata Yad.
Baca Juga: Tiga Alumni SAC Indonesia Raih Podium di SEA Youth Athletics Championships 2023
Yad ke luar negeri lagi tak lama setelah pulang dari Australia. Pelajar berusia 18 tahun itu terpilih sebagai wakil Indonesia di SEA Youth Athletics Championships 2023. Yang digelar di Thailand pada Desember 2023. Saat itu, ia juga menyabet podium pertama untuk nomor 1.500m putra.
"Karena saya sering ikut-ikut lomba lari lokal, akhirnya PASI NTB ingin saya mewakili beberapa perlombaan provinsi, nasional, sampai internasional setelah pulang dari Australia bersama SAC, wah semangat sekali itu," kata Yad.
Keberhasilan Yad di SEA Youth Athletics Championships 2023 saat itu membuat gempar dunia atletik Tanah Air. Khususnya, ia juga menjadi jebolan SAC Indonesia yang pertama kali meraih juara di kompetisi internasional. Padahal, Yad memulai kiprah di SAC bukan sebagai satu-satunya wakil yang diunggulkan.
Sepak Terjang di Bali Nusra Qualifiers
Yad Hapizudin debut di SAC Indonesia 2022. Saat SAC di Bali Nusra digelar, Yad turun di nomor 1.000m mewakili sekolahnya. Ia bersua dengan rival bebuyutannya dari SMAN 2 Sumbawa Besar, yakni M. Iqra Syahputra.
Yad memang kerap bertemu dengan Iqra di berbagai perlombaan lari lokal. Namun, ia selalu mengekor di urutan kedua dari Iqra. Bahkan saat berkompetisi di SAC Bali Nusra, Yad bukan juara pertama nomor 1.000m putra. Ia berstatus runner up dengan mencatatkan waktu 2 menit 41 detik.
Namun, karena juara dan runner up punya kesempatan berlaga di SAC Indonesia 2022 National Championship, Yad punya kesempatan membalaskan kemenangannya. Apalagi National Championship merupakan kompetisi nasional pertamanya. Saat itu, ia mengaku tak akan melewatkan kesempatan meraih gelar kebanggaan.
Benar saja, Yad meraih juara 1.000m putra dengan catatan waktu 2 menit 36,53 detik dan mendapatkan reward TC di Australia. Sedangkan Iqra di posisi kedua dengan perolehan waktu 2 menit 37,89 detik.
Sebagai informasi, catatan waktu pelajar kelahiran Lombok Timur (Lotim) untuk nomor 1.000m putra saat ini masih bertengger sebagai catatan rekor terbaik selama penyelenggaraan SAC dua musim.
Baca Juga: Tiru Jejak Yad Hapizudin, Juara di National Championship
Berlatih di Gunung Rinjani
Satu hal lain yang membuat Yad begitu fenomenal adalah latihannya dilakukan di Gunung Rinjani. Yap, siapa pun yang mengetahui media sosial anak didik klub Kijang Rinjani ini, pasti pernah melihatnya mengunggah momen berlari mendaki gunung.
Yad memang suka melatih kemampuan VO2Max-nya di daerah pegunungan. Karena ia tinggal di Lotim, Yad biasanya berlatih di Desa Timbanuh. Yang terkenal masih asri. Letaknya di kaki Gunung Rinjani. Kalau dari rumahnya di daerah Danger, harus menempuh jarak 40 kilometer. Dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
"Kalau kata pelatih latihan di gunung memang perlu, nyari oksigen yang tipis, biar kalau di oksigen tebal bisa beradaptasi langsung, kayak pelari-pelari Kenya gitu," kelakar Yad.
Keberhasilan Yad tentunya menjadi harta karun penting bagi Ibu Pertiwi. Dari Gunung Rinjani sampai Da Nang, Vietnam, banyak mimpi-mimpi besar yang digantungkan pada Yad. Dengan riwayat prestasinya kini, Yad diyakini akan menjadi salah satu pelari jarak menengah unggulan milik Indonesia.
Baca series "Menaklukan ASEAN" selengkapnya di DBL Play:
Seri pertama: Emas ASG 2024, Langkah Awal Indonesia Mendobrak Dominasi Filipina!
Seri kedua: Nama-nama Pemain DBL dan SAC yang Meraih Medali di ASEAN School Games 2024
Seri ketiga: Cliffton Wijaya: Menamatkan SMA dan Memimpin Timnas Putra Indonesia Juara!
Seri keempat: Richie Bertrand Linardi Mencapai Ekuilibrium
Seri kelima: Kilas Balik Deretan Student Athlete SAC yang Menaklukan ASEAN School Games 2024