Lari Jarak Menengah Menggunakan Start Berdiri

| Penulis : 

Lari jarak menengah merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang sering dilombakan. Untuk itu, memahami teknik lari jarak menengah sangat penting bagi pelari dan pemula di nomor ini. Dalam perlombaan lari jarak menengah, start yang digunakan adalah start berdiri. 

Untuk bersaing di lari jarak menengah, teknik untuk memulai start sangat penting. Begitu juga dengan menempatkan diri pada posisi yang pelari inginkan saat balapan, sesuai dengan pola lari jarak menengah. Meskipun lari jarak menengah menggunakan start berdiri, pelari juga perlu memahami cara memulai dengan benar. 

Start berdiri yang digunakan dalam lari jarak menengah merupakan salah satu dari ketiga jenis start yang digunakan dalam olahraga lari. Meskipun lari jarak menengah juga identik dengan start berdiri, memulai lari dengan posisi berdiri juga digunakan dalam lari jarak jauh. 

Baca Juga: Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari

Nomor Perlombaan yang Menggunakan Start Berdiri

Start berdiri digunakan dalam berbagai perlombaan di cabang olahraga atletik. Misalnya, di nomor 800m, 1.000m hingga 1.500m. Selain itu start berdiri juga biasanya digunakan untuk perlombaan 3.000m, 5.000m hingga 10.000m. 

Cara Start: 

1. Cara start yang digunakan dalam lari jarak menengah adalah start berdiri. Urutan aba-aba atau tanda gerak start pada perlombaan lari jarak menengah adalah "BERSEDIA", "SIAP"dan "YA".

2. Saat mendengar aba-aba “BERSEDIA,” pandangan pelari harus fokus ke depan sedangkan posisi tubuh ditegakkan dan posisi lutut sedikit direndahkan.

3. Saat mendengar aba-aba “SIAP,” satu kaki dapat diletakkan di belakang garis start, sementara sisi lain kaki diletakkan di belakangnya. Sedangkan kedua lengan juga dapat diposisikan siap untuk berlari.

4. Saat aba-aba “YA” atau tembakan pistol terdengar, peserta sudah bisa mulai berlari.

Baca Juga: Lari Jarak Menengah: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat

Teknik Berlari dalam Lari Jarak Menengah: 

1. Pelari jarak menengah dengan nomor 800 meter dapat memilih lintasan setelah tikungan pertama dari garis start. Di sini, pelari sebaiknya mengambil posisi terbaik dengan mempertahankan kecepatan namun tetap terkontrol. Ini dilakukan agar energi pelari tidak habis di awal putaran.

2. Sementara, pelari jarak menengah dengan nomor 1500 meter dapat memilih lintasan tidak lama setelah start dilakukan. Tidak perlu menunggu melewati tikungan pertama.

3. Salah satu cara untuk menghemat tenaga pada kedua kaki adalah pelari perlu mengayuh dengan arah yang benar, sekaligus mengoordinasikan kemiringan tubuh bagian atas dan gerakan kedua tangan.

4. Selama berlari, gerakan tangan perlu lebih aktif dibandingkan dengan langkah kaki yang sedang berlari. Ayunkan lengan agar tidak kehilangan keseimbangan tubuh dan membantu kalian mengatur frekuensi langkah.

5. Kombinasikan ritme kecepatan lari, langkah dengan pernapasan. Jika kecepatan larinya tidak bagus, kalian bisa mengambil tiga kali tarikan napas dan tiga kali hembusan napas. Jika berlari dengan kecepatan tinggi, napas harus lebih cepat dengan 2 kali tarikan napas dan 2 kali hembusan napas.

6. Ambil napas dalam-dalam sejak awal untuk membantu menjaga pernapasan tetap stabil dan menghindari kekurangan oksigen dini yang menyebabkan kelelahan. (*)

Populer

Mengenal Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Mengenal Tiga Gaya dalam Lompat Jauh
Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari
Jalan Cepat: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Mengenal Lompat Jauh: Pengertian, Sejarah, Teknik dan Gaya