Suasana technical meeting dan parents gathering di Balai Pendidikan Menengah Yogyakarta
Energen Champion Student Athletics Championships Yogyakarta Qualifiers semakin dekat. Pada Rabu (19/10), peserta dan tim ofisial dari masing-masing sekolah di Yogyakarta, berkumpul di Aula Balai Pendidikan Menengah. Mereka mengikuti technical meeting (TM) terkait regulasi perlombaan. Juga parents gathering soal psikologi anak dalam olahraga.
Parents gathering dibimbing oleh psikolog pendamping tim olahraga profesional, Afif Kurniawan, M.Psi. Pada kesempatan ini, Afif menerangkan persoalan bagaimana orang tua harus mendukung aktivitas positif anak. Memelihara karakter mereka. Serta menyediakan penuh kebutuhannya. Termasuk untuk kegiatan olahraga yang ditekuninya.
Menurut Afif, dalam hal olahraga, orang tua wajib menerima dan mendukung hasil pertandingan. Baik kalah maupun menang. Sembari membangun dan memelihara nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, kerendahan hati, rasa hormat, disiplin, dan ketulusan.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan regulasi lomba oleh Cukup Pahalawidi. Yang nantinya juga bertugas membantu technical delegate saat kompetisi. Mulai dari aturan lintasan, penggunaan baju olahraga, hingga roll call, dijelaskan secara mendalam pada perwakilan peserta.
Para peserta yang hadir memahami regulasi dengan sungguh-sungguh. Karena menurut mereka, Energen Champion SAC Indonesia bukan lah event sembarangan. Kompetisi atletik ini memakai peralatan dan standar yang mengacu Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan diadopsi dari World Athletics Technical Rules dengan penyesuaian kebutuhan untuk Energen Champion SAC Indonesia.
“Ini merupakan event gebrakan yang bagus dan sangat totalitas. Dengan sistem perlombaan yang diterapkan oleh Energen Champion SAC Indonesia, bisa membangkitkan lagi semangat bagi anak SD, SMP dan SMA,” ungkap Giyan Pratama Putra, guru olahraga SDIT Salsabila Al Muthi’in.
Menurut Giyan, atletik tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak prestasi tingkat dunia yang ditorehkan dari cabor tersebut. Sehingga, pemerintah, sekolah, pelajar bahkan orang tua harus bekerja sama untuk memajukan atletik di Indonesia.
“Di sekolah kami, selain anak dan guru, orang tua juga aktif. Kemarin ada orang tuanya yang langsung mengontak saya untuk mengikuti event-event tertentu. Termasuk kompetisi ini," ucapnya.
Hal serupa juga diungkap oleh Shiamsiardy Surya, guru olahraga SMPN 11 Yogyakarta. Menurutnya, dengan adanya Energen Champion SAC Indonesia, sekolah juga dapat mengeksplorasi bakat peserta didiknya yang masih terpendam. Apalagi jika event ini dilakukan secara rutin setiap tahun.
“Ini juga menjadi ajang yang bagus agar sekolah-sekolah bisa mempersiapkan peserta didiknya. Sehingga banyak sekali muncul bibit-bibit baru. Karena semakin sering kompetisi atletik diadakan, anak-anak akan makin semangat latihan,” ujar Surya.
Energen Champion SAC Indonesia akan menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).
Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi pelajar paling akbar di Tanah Air. Diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Acara ini dipersembahkan dan didukung penuh oleh Energen Champion. Minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)