Ketika seorang atlet berbicara tentang momentum, mereka biasanya menggambarkan fenomena mental ketika sedang bersemangat atau memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Tetapi sebenarnya, ketika seorang atlet menghubungkan kegagalannya dengan kurangnya momentum, mereka biasanya mengalami performa yang buruk bahkan sebelum kegagalan tersebut selesai.
Misalnya, jika seorang atlet membuat kesimpulan, “Aku tidak akan berhasil hari ini,” bahkan sebelum pertandingan selesai, biasanya pemikiran tersebut akan sungguh-sungguh mempengaruhi mental dan membuat performamu tidak maksimal.
Jika seorang atlet tidak menyadari pemikiran seperti ini, hal negatif ini akan menguasai pikiranmu.
Selain itu, kamu juga harus proaktif untuk membalikkan momentum. Ingat, tidak ada yang berubah jika seorang atlet tidak berniat untuk mengubahnya.
Baca Juga: Mengenal Istilah "Momentum" dalam Olahraga
Nah, kali ini SAC Indonesia akan membantu kamu untuk menemukan empat cara agar kamu kembali mendapatkan momentum:
Langkah 1: Kenali kapan pemikiran internal mulai mengarah ke arah negatif. Biasanya, ini terjadi ketika kamu merasa nervous. Dan kamu tidak bisa mengendalikan perasaan itu. Sehingga pemikiran buruk menyerangmu.
Langkah 2: Kamu perlu menghentikan momentum negatif atau melakukan jeda ketika perasaan ini muncul. Ini bisa dilakukan dengan cara yang begitu sederhana. Misalnya, dengan mengucapkan kata “Berhenti!” atau memvisualisasikan diri sedang memberhentikan sesuatu.
Langkah 3: Tenangkan diri secara fisik dan mental. Ambil napas dalam-dalam beberapa kali atau buat otot-ototmu bergerak.
Langkah 4: Kelompokkan kembali perasaan bertarungmu dan mulai lagi permainan. Beri dirimu beberapa pernyataan positif atau ingat gambaran positif saat kamu sangat menguasai permainan.
Juga, carilah alasan agar mendapatkan momentum. Istirahat yang baik, bermain dengan perlahan, atau lakukan sesuatu yang dapat mengubah momentum. (*)