Atlet remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dari teman sebayanya yang tidak memiliki aktivitas olahraga rutin. Atlet biasanya melakukan aktivitas olahraga lebih banyak. Sehingga, mereka membutuhkan kalori ekstra untuk mendorong performa olahraga dan pertumbuhan mereka.
Jadi apa akibatnya jika atlet tidak memiliki cukup asupan? Tubuh mereka cenderung tidak mencapai kinerja yang baik. Bahkan mungkin dapat mengurangi massa otot. Atlet yang tidak mengonsumsi cukup kalori setiap hari akan kesulitan untuk mengimbangi kebutuhan performanya.
Atlet dan Diet
Atlet remaja membutuhkan bahan bakar ekstra. Sehingga, diet bukan menjadi salah satu pilihan yang baik. Atlet yang menekuni olahraga berat dan berfokus pada berat badan — seperti gulat, renang, menari, atau senam — mungkin perlu memperhatikan berat badan mereka. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu untuk dilakukan secara rutin, agar kebutuhan gizi terpenuhi.
Jika seorang pelatih, guru olahraga, atau rekan satu tim mengatakan bahwa seorang atlet remaja perlu melakukan diet, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu atau kunjungi ahli diet yang berspesialisasi dalam atlet remaja. Jika ahli kesehatan yang atlet percayai setuju bahwa diet itu aman, atlet bisa berkonsultasi dengan mereka untuk membuat rencana makan yang sehat.
Baca Juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari oleh Atlet
Konsumsi Variasi Makanan
Dalam hal memperkuat performa saat bermain untuk jangka panjang, penting untuk makan makanan dan camilan yang sehat serta seimbang untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Vitamin dan Mineral Penting
Selain mendapatkan jumlah kalori yang tepat, atlet remaja membutuhkan berbagai nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi untuk tetap tampil maksimal. Ini termasuk vitamin dan mineral. Kalsium dan zat besi adalah dua mineral penting bagi atlet:
-Kalsium membantu membangun tulang kuat yang diandalkan oleh para atlet. Kalsium ditemukan dalam makanan olahan susu, seperti susu rendah lemak, yogurt, dan keju.
-Zat Besi bertujuan untuk membawa oksigen ke otot. Untuk mendapatkan zat besi yang kamu butuhkan, makanlah daging tanpa lemak, ikan, sayuran berdaun hijau serta sereal yang diperkaya zat besi.
Kekuatan Protein
Atlet mungkin membutuhkan lebih banyak protein daripada remaja yang kurang aktif. Sumber protein yang baik adalah ikan, daging tanpa lemak, telur, susu, kacang-kacangan, kedelai, dan selai kacang.
Baca Juga: Deretan Makanan Penambah Energi
Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber bahan bakar yang sangat baik. Mengurangi karbohidrat atau mengikuti diet rendah karbohidrat bukanlah ide yang baik untuk atlet. Pasalnya, membatasi karbohidrat bisa membuat atlet remaja merasa lelah, yang juga dapat mengganggu performa.
Sumber karbohidrat yang baik di antaranya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Pilih biji-bijian utuh (seperti beras merah, oatmeal, roti gandum) daripada olahan seperti nasi putih dan roti putih. Biji-bijian utuh memberikan energi yang dibutuhkan atlet, serat serta nutrisi lain untuk menjaga kesehatan.
Karbohidrat manis seperti permen atau soda tidak mengandung nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, makan permen batangan atau kudapan manis lainnya tepat sebelum latihan atau kompetisi dapat memberi atlet ledakan energi yang cepat, tetapi juga dapat menghabiskan energi sebelum mereka selesai berolahraga.
Untuk mengatasi kebutuhan karbohidrat, kalori, protein hingga vitamin, Energen Champion dapat menjadi solusi yang baik.
Dehidrasi
Baca Juga: Manfaat Hidrasi untuk Mempercepat Proses Recovery
Air sama pentingnya dengan makanan. Saat berkeringat dan berolahraga, atlet akan mudah kepanasan, sakit kepala, dan lelah. Terutama dalam cuaca panas atau lembab. Jika kekurangan air, atau mengalami dehidrasi ringan, itu dapat memengaruhi kinerja fisik dan mental seorang atlet.
Tidak ada panduan pasti berapa banyak air yang harus diminum. Berapa banyak cairan yang dibutuhkan setiap orang tergantung pada usia, berat badan, tingkat aktivitas fisik, dan suhu lingkungan.
Atlet harus minum sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Jangan menunggu sampai merasa haus, karena rasa haus merupakan tanda bahwa tubuh membutuhkan cairan untuk sementara waktu. (*)