Namanya Sudirman Hadi. Salah satu pelari cepat andalan Indonesia asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Diman, begitu ia kerap disapa, sudah mondar-mandir membuat harum nama Indonesia di berbagai ajang internasional. Pekan lalu, ia juga sukses meraih medali emas nomor 4x100 meter putra di SEA Games 2023 Kamboja.
Bersama dengan Lalu Muhammad Zohri, Bayu Kertanegara dan Wahyu Setiawan, Sudirman Hadi sukses membukukan catatan waktu 39,11 detik untuk nomor estafet. Mereka mengalahkan tim asal Thailand yang finis kedua dengan catatan waktu 39,13 detik. Dengan begitu, skuad Merah Putih berhasil membawa pulang emas untuk Ibu Pertiwi.
Perolehan empat penggawa tersebut tentunya juga menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Pasalnya, ini merupakan pertama kali dalam 12 tahun ajang SEA Games, Indonesia kembali meraih medali emas untuk estafet. Terakhir, emas estafet diperoleh pada SEA Games 2011 yang digelar di Indonesia.
Selain estafet, Sudirman Hadi juga mengaku bangga dengan tim atletik Indonesia yang bisa tampil totalitas. Ini karena persiapan yang begitu matang dan sinergi yang kuat dari banyak pihak.
Baca Juga: Tim Atletik Indonesia Bawa Pulang 7 Medali Emas, Kapan Giliranmu?
“Sebelum SEA Games ada TC di Jamaika. Di sana kita lumayan banyak menerima ilmu baru. Program latihan baru. Inovasi program latihan yang berbeda dari biasanya. Memang TC di Jamaika itu salah satu persiapan PB PASI untuk SEA Games, karena multievent pertama terdekat setelah TC itu ya, SEA Games,” katanya.
Selain itu, Sudirman Hadi juga menggambarkan bahwa semangat tim atletik Indonesia tahun ini begitu luar biasa. “Tahun ini kita memang meyakini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Zohri lagi fit. Semua pelari lagi on fire buat tanding hari itu. Teman-teman semangatnya juga full. Dari hasil latihan sebelumnya, dari tes invitasi, kita sudah percaya diri kalau kita pasti bisa nih,” lanjutnya.
SEA Games 2023 Kamboja bukanlah kompetisi tingkat internasional pertama yang diikuti oleh Sudirman Hadi. Ia merupakan salah satu dari segelintir pelari Indonesia yang tampil di ajang bergengsi Olimpiade. Pelari yang ditemukan oleh Rosidah itu pernah berkompetisi di Olimpiade Rio de Janeiro Brasil tahun 2016. Meskipun belum berhasil meraih medali, catatan waktunya saat itu telah menyentuh 10,70 detik.
Baca Juga: Atletik Tambah Dua Medali di SEA Games Kamboja, Eki Febri Raih Perak
Sudirman Hadi telah mengokohkan namanya di dunia atletik sejak tahun sudah 11 tahun lamanya. Walaupun olahraga tersebut awalnya hanya iseng-iseng saja ia mencoba. Pada 2009, saat masih bersekolah di SMPN 1 Pemenang, Sudirman Hadi diminta untuk melakukan lompat jauh oleh gurunya, Rosida.
“Dulu, di sekolah SMP saya ada class meeting. Kebetulan kelas saya ikut. Tapi waktu itu bukan atletik, melainkan voli. Nah, pas saya main voli, saya inget Bu Rosida manggil untuk coba mau lompat jauh. Katanya ada hadiahnya tuh. Tertarik lah saya. Nyoba lompat, eh sampai lima meter,” cerita Sudirman Hadi.
“Terus akhirnya, saya bilang ke Bu Rosida, ‘Bu nanti kalau ada yang melebihi lompatan saya, panggil saya lagi ya. Saya mau main voli dulu.’ Nyatanya, sampai selesai main voli, nggak ada yang bisa melebihi lompatan saya,” tambahnya.
Sang guru olahraga, Rosida, kembali meminta murid-muridnya untuk lari 60 meter. Termasuk Sudirman Hadi yang kembali tertarik. Karena juara, ia langsung diikutsertakan dalam perlombaan O2SN. Menurut Sudirman Hadi, saat itu O2SN mirip seperti SAC Indonesia, kompetisinya bertingkat.
Baca Juga: Lompat Jauh Putri dan Estafet Putra Raih Medali Emas di SEA Games Kamboja
“Saya dulu nggak tahu singkatannya O2SN itu apa. Seleksi kecamatan saya juara. Lalu ada seleksi kabupaten, kalau lolos terus ke provinsi. Alhamdulillah di peringkat satu juga. Terus yang juara 1 dikirim ke Jakarta. Menang lagi di provinsi, langsung ke Jakarta buat bela NTB, setelah di JKT tanding dapet juara 2. Dan balik lagi ada panggilan di PPLP,” tuturnya.
Saat itu, Sudirman Hadi mengaku bingung. “Karena harus ninggalin rumah, namanya juga masih SMP. Dan akhirnya, saya ngomong ke keluarga. Keluarga bilang coba dulu aja. Akhirnya saya coba kan, eh seminggu nangis pengen pulang. Untungnya punya senior yang baik, di sana juga teman-teman pada support, mendukung, akhirnya saya jalani,” lanjut Sudirman Hadi.
Dari PPLP itulah, Sudirman Hadi selalu memanfaatkan kesempatan yang ada. Ia selalu latihan dengan tekun hingga. Pada gelaran SEA Youth Athletics 2012, Sudirman Hadi meraih medali perunggu dan masuk dalam jajaran atlet Pelatnas Indonesia.
“Panjang ceritanya. Tentunya banyak pengalaman berharga. Dan untuk sampai di titik ini, memang perlu kerja keras yang luar biasa,” tuturnya.
Sudirman Hadi tak hanya mentereng di perlombaan atletik dunia. Ia juga beberapa kali medali di perlombaan dalam negeri. Dalam gelaran PON Papua 2021 lalu, Sudirman Hadi sukses meraih medali perak dengan catatan 10,68 detik. Di tahun yang sama, ia juga meraih medali emas di Kejurnas Jakarta untuk estafet. (*)