Lari jarak pendek (sprint) terdiri dari perlombaan 100 meter, 200 meter dan 400 meter, meskipun lari 60 meter juga diadakan pada perlombaan tertentu.
Lari jarak pendek adalah salah satu kompetisi lari tertua. Olahraga ini telah berevolusi dari perlombaan stadion dengan jarak 180 meter yang diadakan selama perlombaan Olimpiade kuno menjadi perlombaan dengan variasi jarak yang ada kini. Berikut adalah macam-macam jenis dari lari jarak pendek:
1. Lari 100 Meter
Lari jarak pendek 100 meter luar ruangan dianggap sebagai salah satu kompetisi paling bergengsi dalam atletik. Perlombaan lari 100 meter fokus melihat kemampuan atlet untuk berlari dengan kecepatan maksimumnya dalam waktu sesingkat mungkin. Perlombaan lari 100 meter juga dikenal sebagai satu-satunya perlombaan yang sangat membutuhkan daya ledak.
Untuk menyelesaikan lari jarak pendek, pelari harus selalu berada di jalur yang telah ditentukan. Berbeda dengan perlombaan lari 200 meter atau 400 meter, penempatan jalur tidak sepenting lari 100 meter lurus.
2. Lari 200 Meter
Dalam perlombaan lari 200 meter, setiap pelari harus meminimalisir perubahan kecepatan karena melewati tikungan. Biasanya, pelari akan mencoba untuk tetap sedekat mungkin dengan garis dalam. Namun, pelari tentu dilarang menginjaknya karena akan menjadi tolok ukur diskualifikasi.
Berbeda dengan lari 100 meter yang membutuhkan daya ledak murni, pelari 200 meter harus menjaga kecepatan dan memiliki speed endurance. Pelari 200 meter yang baik dapat berlari dengan kecepatan rata-rata lebih tinggi dari kecepatan 100 meter.
Baca Juga: Lari Jarak Pendek: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Manfaat
3. Lari 400 Meter
Perlombaan 400 meter adalah lomba lari yang memutari satu lapangan stadion penuh. Meskipun kecepatan lari maksimum penting dalam perlombaan ini, atlet juga memerlukan ketahanan kecepatan. Biasanya, perlombaan 400 meter cenderung memiliki waktu lebih dari empat kali waktu 100 meter pada umumnya. (*).